Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi

Partai Penyokong PM Trudeau Menang Pemilu

Foto : AFP/Sebastien ST-JEAN

Rayakan Kemenangan - PM Kanada, Justin Trudeau, merayakan kemenangan partai pendukungnya, Liberal, bersama para penyokongnya di Palais des Congres, Montreal, pada Senin (21/10) malam. Dengan kemenangan Partai Liberal ini dipastikan Trudeau akan terus menjabat sebagai PM Kanada untuk masa jabatan 4 tahun mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

OTTAWA - Partai Liberal Kanada yang merupakan penyokong Perdana Menteri Justin Trudeau, berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum yang digelar Senin (21/10). Walau tetap berkuasa, Partai Liberal Kanada dalam periode kepemimpinan berikutnya hanya bisa membentuk pemerintahan minoritas.

Berdasarkan hasil hitung cepat pada Selasa (22/10) dini hari usai pemilu ditutup, diumumkan bahwa Partai Liberal meraih kemenangan di 157 daerah pemilihan dari total 338 distrik. Sementara partai saingan yaitu Partai Konservatif yang menyokong Andrew Scheer hanya meraih kemenangan di 121 daerah pemilihan saja.

Atas kemenangan partainya, PM Trudeau akan bergegas membentuk aliansi dengan satu atau banyak partai-partai kecil agar bisa memerintah kembali, karena batas minimum untuk membentuk pemerintahan mayoritas harus bisa mengamankan 170 daerah pemilihan.

"Warga Kanada dari setiap penjuru, malam ini telah menolak pemisahan dan negativitas," pidato Trudeau. "Mereka pun menolak pemangkasan dan penghematan serta memberikan suara bagi mendukung agenda progresif dan tindakan tegas terhadap perubahan iklim," imbuh PM Kanada itu.

Dalam pidatonya, PM Trudeau juga berjanji bahwa pemerintahan Liberal nantinya akan terus mendukung Provinsi Quebec walau dukungan terhadap Liberal di wilayah yang warganya berbicara dengan bahasa Prancis itu kian menyurut. "Kami akan bersama kalian," tegas Trudeau.

Tak hanya Quebec, Trudeau pun menyatakan akan mendukung provinsi-provinsi lain seperti Saskatchewan dan Alberta, setelah ada keluhan bahwa provinsi-provinsi di Kanada Barat merasa disisihkan. "Saya pun mendengarkan rasa frustasi kalian," imbuh PM Kanada yang kini berusia 47 tahun itu.

Perang Intrik

Pesta demokrasi di Kanada yang baru saja berakhir disebut-sebut sebagai "perang intrik" yang paling buruk dan kejam dalam sejarah politik di Kanada. Trudeau dan Scheer saling lempar argumentasi sengit dan bahkan saling serang lewat adu iklan kampanye yang terkadang informasinya menyesatkan.

Popularitas Trudeau pun mulai melorot apalagi selama kampanye muncul foto lama dirinya dengan riasan muka berwarna hitam yang dianggap rasial. Dalam sebuah sesi kampanye, Trudeau bahkan terlihat harus mengenakan rompi antipeluru setelah ada sebuah ancaman pembunuhan terhadapnya.

Namun Scheer pun tak luput dari sorotan apalagi setelah ada informasi bahwa pesaing Trudeau itu memiliki kewarganegaraan ganda yaitu Kanada dan Amerika Serikat.

Sementara itu Komisi Pemilu Kanada melaporkan bahwa dalam pemilu pada awal pekan lalu tercatat ada lebih dari 27,4 juta warga Kanada yang memiliki hak suara dan dalam pemilu kali ini tingkat partisipasi warga cukup besar yaitu hampir mencapai 65 persen.

SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top