Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jelang Hari Lahir Pancasila I Pemimpin Harus Menyampaikan Pernyataan yang Menyejukkan

Para Pemimpin Diminta Mendorong Persatuan, Jangan Malah Memecah Belah

Foto : ANTARA/APRILLIO AKBAR

PEMBANGUNAN KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG I Pekerja berjalan di dekat rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. Di saat pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur, pernyataan pemimpin nasional yang provokatif dan berbau SARA akan mengurangi minat investor menanamkan modalnya.

A   A   A   Pengaturan Font

"Nenek moyangnya sama, dari Tiongkok pantai timur yang telah diidentifikasi bahwa kode genetik DNA D4HS berasal dari Tiongkok. Mereka hijrah secara bergelombang ribuan tahun lalu. Kalau dirunut, kita justru lebih dekat dengan mereka dibanding dengan keturunan Timur Tengah. Jadi apa pun etnisnya, kita satu nenek moyang. Jadi, jangan bedakan pribumi dan nonpribumi sebagai isu menjelang pemilu. Para pahlawan yang merupakan tokoh pemuda di masa perjuangan kemerdekaan sudah menyerukan satu tanah air, satu bangsa yaitu warga negara Indonesia yang bersaudara," katanya.

Banyak keturunan Tionghoa atau minoritas yang miskin, tidak semuanya kaya. Apalagi kalau bicara minoritas agama. Data menunjukkan penduduk agama minoritas di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur itu taraf hidupnya masuk kategori miskin sangat parah.

Pemerintah pun saat ini sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur, baik jalan tol, jalan-jalan desa, bandara, pelabuhan, bendungan, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Semua itu sebagai strategi untuk meningkatkan akses masyarakat guna mengurangi ketimpangan.

Di balik semua itu, tentu perlu pembiayaan yang diharapkan bersumber dari dalam negeri maupun dari investor asing. "Kalau ada tokoh bangsa yang selalu mengembuskan pesan-pesan primordial dan isu SARA, tentu akan membuat investor asing terusik dan kurang nyaman, sehingga berpikir untuk masuk berinvestasi," katanya.

Basmi Pemecah Belah
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top