Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jelang Hari Lahir Pancasila I Pemimpin Harus Menyampaikan Pernyataan yang Menyejukkan

Para Pemimpin Diminta Mendorong Persatuan, Jangan Malah Memecah Belah

Foto : ANTARA/APRILLIO AKBAR

PEMBANGUNAN KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG I Pekerja berjalan di dekat rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Depo Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. Di saat pemerintah sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur, pernyataan pemimpin nasional yang provokatif dan berbau SARA akan mengurangi minat investor menanamkan modalnya.

A   A   A   Pengaturan Font

» Kalau Indonesia mau maju dan beradab maka ujaran kebencian yang memecah bangsa harus dibasmi.

» Akar masalah bangsa penyebab ketidakadilan adalah kronisme dan oligarki, bukan SARA.

JAKARTA - Pemimpin nasional hendaknya bersatu padu membangun Indonesia tanpa membeda-bedakan pribumi atau nonpribumi, dan mayoritas atau minoritas. Jangan bicara provokatif dengan menciptakan dikotomi antar kelompok demi kepentingan pribadi atau golongannya.

Peneliti Pusat Riset dan Pengabdian Masyarakat (PRPM) Institut Shanti Bhuana - Bengkayang Kalimantan Barat, Siprianus Jewarut, yang diminta pendapatnya mengatakan sejarah kelam di awal masa reformasi yang sarat dengan isu primordialisme khususnya suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), terjadi pemerkosaan dan penjarahan terhadap etnis minoritas itu, sengaja ada yang memainkan kembali menjelang Pemilu dan Pilpres 2024 sebagai senjata untuk menghabisi lawan-lawan politiknya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top