Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Keuangan

Pandemi Gerus Persepsi Kesejahteraan Indonesia

Foto : ISTIMEWA

PELUNCURAN HASIL SURVEI | President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds (kiri) bersama Direktur Pemasaran dan Kerja Sama Cigna Indonesia Akhiz Nasution berbincang saat paparan di Jakarta, Rabu (29/9). Asuransi Cigna sudah 7 tahun membuat survei persepsi orang-orang tentang kesejahteraan dan kali ini melibatkan 18.000 responden di 21 negara, termasuk Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dua tahun terakhir tak hanya membuat ekonomi global terpuruk, tetapi juga membuat tingkat kesejahteraan masyarakat dunia, termasuk Indonesia melemah. Namun, penurunan tersebut lebih baik ketimbang, Singapura dan Thailand.

Hasil survei skor kesejahteraan 360° Cigna pada kuartal II-2021 menunjukkan indeks persepsi kesejahteraan Indonesia 2021 tercatat 63,8 poin atau lebih rendah dari 2019 yakni 65,4 poin dan 66,3 poin pada 2020. Meski demikian, indeks Indonesia pada 2021 tersebut masih lebih baik ketimbang Singapura 59,2 dan Thailand 62,5

Survei dilakukan di 21 negara di antaranya Amerika Serikat, Britania Raya, Jerman, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Australia, Jepang, Singapura, Thailand, dan Indonesia dengan responden lebih dari 18.000. Survei itu menilai persepsi kesejahteraan responden di setiap negara dalam lima aspek, yakni kesehatan fisik, hubungan sosial, keluarga, finansial, dan pekerjaan. Berdasarkan hasil survei, pelemahan indeks persepsi kesejahteraan ini terjadi di 21 negara yang disurvei akibat dampak pandemi Covid-19.

President Director & CEO Cigna Indonesia, Phil Reynolds di Jakarta, Rabu (29/9), mengatakan, Cigna menjalankan survei tersebut secara rutin selama tujuh tahun terakhir dengan tujuan memahami persepsi orang-orang tentang kesejahteraan. "Dengan demikian, kami dapat terus berinovasi menyediakan solusi yang relevan untuk membantu orang-orang yang kami layani buat meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan ketenangan mereka," ungkap Phil Reynolds.

Lebih lanjut Phil Reynolds menyebutkan, sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020 lalu mengumumkan Covid-19 menjadi pandemi global, hal tersebut sontak berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk "persepsi kesejahteraan." Dikatakannya, kondisi pandemi itu memaksa seluruh dunia beradaptasi dengan tantangan yang ada.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top