Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Global - RI-Cile Teken Skema Persetujuan Kemitraan Bilateral Ekonomi IC-CEPA

Pacu Diversifikasi Pasar Ekspor

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah perlu memacu diversifikasi tujuan ekspor ke nonpasar tradisional. Perluasan tersebut harus dilakukan ketika sejumlah negara mitra utama mengalami kontraksi akibat kondisi geopolitik di kawasan Eropa.

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, meminta agar pemerintah lebih gencar lagi mengembangkan pasar. Artinya, pemerintah jangan bergantung pada negara-negara mitra utama yang sedang terganggu ekonominya imbas perang Russia dan Ukraina.

"Saya pikir langkah diversifikasi ekspor ini yang harus terus dilakukan. Jangan terusan bergantung pada mitra tradisional kita, baik Tiongkok, Amerika Serikat, ataupun Uni Eropa. Harus aktif cari pasar baru," ujar Tauhid kepada Koran Jakarta, Senin (21/11).

Seperti diketahui, pemerintah optimistis ekspor ke kawasan Amerika Latin makin besar setelah ditekennya skema Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Cile (IC-CEPA). Hal ini ditandai dengan penandatanganan secara bertahap lima kontrak bisnis senilai 5,8 juta dollar AS atau setara 90 miliar rupiah ekspor Indonesia ke Cile pada pada 15-17 November 2022 secara virtual.

Optimisme tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan setelah menyaksikan video rekaman penandatanganan kontrak dagang pengusaha kedua negara, Senin (21/11).

"Kami menyambut baik penandatanganan kontrak bisnis senilai 5,8 juta dollar AS oleh pelaku usaha Indonesia dan Cile yang memanfaatkan terbukanya pasar Cile dengan skema IC-CEPA. Sejumlah komoditas yang akan diekspor dalam kontrak bisnis tersebut yaitu mobil, perabotan keramik, serta makanan dan minuman," jelas Mendag di Jakarta, Senin (21/11).

Mendag mengajak pelaku usaha Indonesia untuk jeli melihat peluang pasar yang terbuka melalui kesepakatan tersebut. "Kami harap lebih banyak pelaku usaha yang jeli melihat peluang pasar Cile dan semakin banyak produk Indonesia yang akhirnya beredar di Cile," kata Mendag.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago, Indah Fajarwati mengatakan kontrak dagang kali ini menjadi contoh konkret pemanfaatan IC-CEPA bagi pelaku usaha. ITPC Santiago siap membantu para pelaku usaha yang tertarik mengembangkan pasar mereka ke Amerika Latin, khususnya Cile.

Sebagai catatan, Cile merupakan hub yang dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke kawasan Amerika Latin. Sejak penerapan IC-CEPA pada Agustus 2019, terjadi kenaikan yang sangat signifikan pada nilai perdagangan Indonesia dengan Cile.

Manfaatkan Skema

Tingginya tingkat utilisasi perdagangan barang (trade in goods) dalam skema IC-CEPA menunjukkan bahwa baik perusahaan Indonesia maupun Cile sudah cukup banyak memanfaatkan skema persetujuan ini.

ITPC Santiago mencatat, tingkat utilisasi perdagangan barang pada 2020 mencapai 80 persen dan pada 2021 mencapai 77 persen. Cile merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-46 pada 2022. Sedangkan sebagai mitra impor, Cile menempati urutan ke-49 sebagai negara asal impor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada periode Januari-September 2022, nilai ekspor Indonesia ke Cile telah mencapai 253,99 juta dollar AS, meningkat 43 persen (yoy).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top