Orangtua Israel Menginginkan Cucu dari Sperma Tentara yang Meninggal dalam Tugas
Pemakaman tentara Israel Amit Ben-Ygal yang terbunuh saat operasi militer di pemakaman Be’er Ya’akov, Israel pada 12 Mei 2020.
Sang ayah memiliki sperma yang diekstraksi dalam waktu 72 jam setelah putranya terbunuh, cukup cepat untuk dibekukan dan tetap layak untuk IVF.
Dia berencana menggunakan sperma mendiang putranya untuk mendapatkan cucu dengan seorang sukarelawan wanita. Tetapi hal itu tidak dapat dilakukan sampai anggota parlemen menyetujui RUU tersebut, yang melewati rintangan pertamanya di parlemen dan juga masalah etika.
Ibu Ben Ygal dan Amit bercerai.Ayah dan anak itu tinggal bersama di Ramat Gan di pinggiran Tel Aviv. Kamar Amit telah diubah menjadi makam.
Baruch mengatakan kepada AFP, "sulit untuk mengatakan 'dia meninggal'. Saya bisa mengatakannya untuk ayah saya, tetapi tidak untuk Amit."
Foto dan sketsa Amit menutupi setiap inci dinding. Di tempat tidur, ayahnya meletakkan T-shirt bergambar putranya dan halaman depan surat kabar yang menunjukkan ayah yang berduka berpose dengan puluhan bayi bernama Amit untuk menghormatinya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya