Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
GAGASAN

Orangtua dalam Teror Teknologi

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Kebalikan dari cara Steve Jobs mendidik anaknya, masyarakat kita menjadikan teknologi sebagai berhala baru yang mengisi setiap kamar anak dan setiap kelas di sekolah. Teknologi hadir dengan telanjang. Orangtua dan guru merasa malu pada tetangga apabila anaknya tak memegang Ipad dan guru pun di sekolah merasa ketinggalan zaman apabila sekolanya tidak mermandikan sinyal wifi.

Masyarakat kita telah mengarah pada tahap masyarakat teknologis yang dikondisikan secara terus menerus untuk keberlangsungan komoditas. Jacques Ellul " The Technological Society" (1964) yang dikutip Francis Lim, menegaskan bahwa ciri masyarakat tekhnologis adalah materialistik.

Tekhnologi menjadi suatu yang artivisial, otonom, menentukan dirinya sendiri berkembang dalam suatu sebab akibat dan bukan di arahkan pada tujuan. Sarana seakan menjadi lebih penting daripada tujuan, sehingga teknologi sebagai kekuatan otonom tidak terkendalikan, justru lebih memperbudak dan membelenggu manusia dari pada membebaskannya.

Teknologi bukan lagi barang netral, tetapi menyimpan ideologi teknokratis yang hegemonik; mampu mengontrol masyarakat tanpa merasa diperas dan bisa menciptakan keinginan-keinginan seakan menjadi suatu kebutuan yang harus dipenuhi.

Kondisi seperti inilah yang oleh Herbert Marcuse (2000) disebut sebagai masyarakat yang berdimensi satu, dimana arah dan tujuan masyarakat hanya digiring pada satu arah; melangsungkan praktik kapitalisme secara terus menerus dengan ragam cara, termasuk menjadikan tekhnologi seakan menjadi kebutuhan dalam dunia pendidikan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top