Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Covid-19 I Kemenparekraf Siapkan Pariwisata Aman

Orang Tua Harus Menjaga Anak Tetap Bahagia

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Orang tua diminta menjaga anak agar tetap bahagia. Selain menjaga fisik anak tetap bugar, perasaan bahagia itu untuk menunjang peningkatan sistem imun dan perkembangan otak anak. Selain itu, orang tua harus mencukupi kebutuhan nutrisi anak dari asupan makanan dan memastikan anak untuk tidur yang cukup.

"Untuk meningkatkan imunitas sebenarnya tidak perlu banyak-banyak, yang penting nutrisi asupan makan mencukupi kebutuhan yang harus dipenuhi, istirahat yang cukup dan memberikan waktu untuk anak, sehingga anak bahagia, kekebalan tubuh akan meningkat dengan sendirinya," kata dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Andreas, dalam diskusi di Graha BNPB, Minggu (26/7).

Andreas menjelaskan, anak yang bahagia akan merangsang hormon endorfin di dalam tubuh dan secara tidak langsung akan meningkatkan kekebalan tubuh pada anak dengan dikombinasikan pemenuhan nutrisi dan istirahat cukup.

"Jadi dengan anak yang bahagia, itu ada namanya hormon endorfin, ternyata secara langsung akhirnya meningkatkan kekebalan tubuh," kata Andreas.

Andreas mengatakan anak-anak sebisa mungkin untuk tetap di dalam rumah saja agar terhindar dari risiko penularan Covid-19. Namun, apabila terpaksa harus keluar rumah agar tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Selain itu, anak usia 2 tahun sudah wajib memakai masker dan lebih dianjurkan untuk ditambah dengan pelindung wajah agar benar-benar terproteksi lebih baik lagi. "Yang terbaik jelas masker ditambah face shield, itu jauh lebih melindungi lagi. Jadi cakupan lindungannya lebih besar menggunakan face shield di kombinasikan dengan masker," ujar Andreas.

Sementara itu, bagi anak di bawah 2 tahun tidak dianjurkan mengenakan masker dan diperbolehkan menggunakan pelindung wajah. Andreas menganjurkan bagi anak untuk menerapkan jaga jarak minimal 2 meter ketika berada di ruang publik di luar rumah.

"IDAI menyarankan hal itu karena berdasarkan penyebaran virus yang bisa melalui udara dan bisa menjangkau hingga 1,5 meter," tutur Andreas.

Tantangan Orang Tua

Hal yang sama diungkapkan psikolog anak dari TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima.

"Situasi PSBB seperti sekarang, bahagia selain bisa meningkatkan imunitas, tapi juga perkembangan otak anak. Jadi anak bisa belajar, bisa bertumbuh, salah satu syaratnya, kalau anak usia dini dia harus bahagia," kata Saskhya.

Seorang anak juga mengalami perkembangan emosi dan sosial. Karena itu, selama masa pandemi ini, orang tua memiliki tantangan untuk memastikan pertumbuhan anak tetap berjalan optimal. Sebab, anak yang sudah usia sekolah, tetapi harus menjalaninya tugasnya dari rumah.

"Pada saat anak belajar di rumah, akhirnya orang tuanya punya tambahan peran baru, yang tadinya mungkin hanya sebagai orang tua, kemudian sebagai pekerja, tiba-tiba jadi guru," kata dia.

Di tempat yang sama, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (Kemenparekraf) Ari Juliano Gema, mengatakan pemerintah tengah menyiapkan program pariwisata aman yang dapat dilakukan di masa adaptasi kebiasaan baru.

Menurut Ari, pemerintah mengedepankan clean, healty, safety, environment (CHSE), yaitu kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup dalam tempat-tempat wisata untuk memastikan keamanan wisatawan. "Kami sudah punya panduan itu dalam rangka untuk memastikan setiap tempat wisata tersebut mengikuti panduan dan bisa menjamin adanya pemenuhan dari CHSE," kata Ari. n jon/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top