Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Mitigasi Risiko | Ekspansi Aktivitas Manufaktur Melambat pada Februari

Optimalkan APBN untuk Manufaktur

Foto : ISTIMEWA

Kepala Ba­dan Kebijakan Fiskal (BKF) Ke­menterian Keuangan, Febrio Kacaribu

A   A   A   Pengaturan Font

Kinerja manufaktur Indonesia masih ekspansif ini karena didorong oleh tingkat permintaan dalam negeri.

JAKARTA - Pemerintah akan terus mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menjaga kinerja positif sektor manufaktur Indonesia. Aktivitas manufaktur Indonesia terus melanjutkan kinerja kuat meskipun sedikit melambat bulan lalu.

Data terbaru menunjukkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Februari 2024 masih berada pada level 52,7 atau di bawah capaian pada Januari di level 52,9. Skor PMI di atas 50 menunjukkan sektor manufaktur ekspansif, namun angka di bawah 50 mengindikasikan industri tersebut terkontraksi.

"Di tengah pelemahan ekonomi global dan masih berlanjutnya perlambatan manufaktur di beberapa negara, Indonesia mampu menjaga aktivitas manufaktur yang tetap kuat. Capaian ini akan terus dijaga dengan optimalisasi APBN dan tetap mengantisipasi risiko global saat ini," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Meskipun dihadapkan pada tren pelemahan aktivitas ekonomi global, permintaan domestik yang masih kuat serta permintaan dari beberapa mitra dagang utama yang masih tumbuh kuat mampu menjaga momentum kinerja sektor manufaktur nasional.

Beberapa negara mitra dagang Indonesia yang sektor manufakturnya masih mencatatkan ekspansi, yaitu India (56,7) dan Amerika Serikat (51,5). Sementara, PMI manufaktur negara kawasan Asean seperti Malaysia dan Thailand masih terkontraksi, masing-masing ke level 49,5 dan 45,3.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top