Opini Achmad Nur Hidayat: Mewaspadai Suara Keras Bupati Meranti; Ada Masalah Serius Hubungan Pusat & Daerah
Bupati Meranti M Adil
Adil meminta pemerintah untuk menghentikan pengeboran di wilayahnya, apabila tidak ada penambahan dana bagi wilayahnya. Di tambah lagi, BPS mencatat Meranti sebagai salah satu daerah termiskin di Indonesia dengan jumlah penduduk miskin di kabupaten tersebut mencapai 25,68 persen pada Maret 2021.
Persoalan pembagian kue antara daerah dan pusat dari sejak masa orde baru memang sudah terjadi. Otonomi daerah pasca direformasi dibuat dalam rangka mengatasi ketimpangan antara pusat dan daerah.
Namun 24 tahun reformasi saat ini yang terjadi justru banyak daerah yang merasa terjadi ketidak adilan antara pusat dan daerah. Daerah daerah yang kaya akan Sumber Daya Alam merasa dieksploitasi olah pusat dimana Sumber Daya Alam daerah mereka dikeruk oleh Pemerintah Pusat dimana hasil penjualan SDA Tersebut hanya 15% saja yang kembali ke daerah, 85% lainnya masuk ke Pusat.
Dengan pembagian tersebut hal yang wajar jika daerah menuntut jumlah yang lebih karena mereka hanya mendapatkan 15%nya saja sementar 85% lainnya masuk ke pusat dan menjadi hak pusat untuk penggunaan anggaran nya. Dan Bupati Meranti Muhammad Adil adalah salah satu Kepala Daerah yang berani bersuara lantang.
Bisa jadi suara M Adil ini mewakili suara kepala daerah kepala daerah lainnya yang takut untuk bersuara terhadap pusat. Sementara kondisi masyarakat nya juga miskin. Mungkin mereka melihat betapa pemerintah pusat sibuk dengan proyek- proyek ambisius mercusuar,seperti Kereta Cepat Jakarta Bandung dan Proyek Pemindahan Ibukota Baru IKN. Sementara masyarakat yang mereka pimpin yang mereka temui setiap hari untuk makan saja mereka sulit.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Eko S
Komentar
()Muat lainnya