Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemberdayaan Masyarakat l Gerakan OK OCE Masih Swadaya

OK OCE Mart Tutup Karena Kalah Bersaing

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Selama ini, akunya, PGO hanya menjalankan tugas-tugas pendampingan, layaknya konsultan kewirausahaan yang tidak dibayar alias gratisan. Meski demikian, ungkapnya, PGO mampu melampaui target penyerapan tenaga kerja hingga 40 ribu anggota OK OCE per tahun.

Dia tidak memungkiri, banyak SKPD yang turut membantu lancarnya kegiatan OK OCE. Meski berbasis gerakan, kegiatan OK OCE pun tetap membutuhkan dana tak sedikit. Dana inilah yang dibantu SKPD terkait sesuai dengan Tupoksinya masing-masing. "(Biaya yang paling besar) dibutuhkan antara lain untuk ruangan OK OCE di setiap kecamatan, empat pendamping per kecamatan, biaya operasional mereka, dan pelatihan untuk anggota OK OCE," tegasnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan enggan menyebutkan OK OCE didanai oleh APBD. Namun, pihaknya akan menyiapkan beberapa penyesuaian agar kegiatan OK OCE itu berjalan lancar dan sukses.

Meski demikian, jelasnya, OK OCE merupakan sebuah gerakan yang muncul dari kalangan masyarakat. Sehingga, ungkapnya, pendanaan melalui APBD hanya bersifat membantu mendorong gerakan itu. "Semangat awalnya bukan apbd, ada kegiatan kita yang bisa didanai APBD tapi jangan sampai semangat gerakan itu menjadi program. Kalau nanti jadi program apa bedanya dengan gerakan yang lain," ucapnya.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top