Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peninggalan Sejarah

Obelisk, Menara untuk Menghormati Dewa Matahari

Foto : afp/ Amir MAKAR
A   A   A   Pengaturan Font

Obelisk adalah pilar batu persegi panjang dengan puncak meruncing yang membentuk piramida. Bangunan ini didirikan untuk mengenang seseorang atau suatu peristiwa dan menghormati para dewa.

Obelisk adalah pilar batu persegi panjang dengan puncak meruncing yang membentuk piramida. Bangunan ini didirikan untuk mengenang seseorang atau suatu peristiwa dan menghormati para dewa.

Bangsa Mesir kuno menciptakan bentuk obelisk pada suatu waktu di Periode Dinasti Awal (sekitar 3150-2613 SM) dari batu bata lumpur dan sebelum pembangunan Piramida Bertingkat Djoser (sekitar 2670 SM). Diperkirakan bahwa obelisk paling awal berfungsi sebagai semacam pelatihan untuk menyusun batu pada proyek-proyek monumental yang merupakan langkah penting menuju pembangunan piramida.

Nama obelisk dalam bahasa Yunani berarti ludah, paku, atau pilar runcing. Nama ini berasal dari sejarawan Yunani kuno bernama Herodotus, orang pertama yang menulis dan menamai obelisk. Sedangkan bangsa Mesir menyebutnya tekhenu yang berarti menusuk seperti "menusuk langit".

Obelisk paling awal sudah tidak ada lagi dan hanya diketahui melalui prasasti-prasasti selanjutnya. Awalnya tinggi obelisk hanya sekitar 3 meter, namun seiring berjalannya waktu, obelisk-obelisk mencapai ketinggian lebih dari 30 meter.

Meskipun banyak budaya di seluruh dunia dari Asiria hingga Mesoamerika menggunakan bentuk obelisk, hanya Mesir kuno yang menggunakan batu monolitik hampir selalu berbahan granit merah. Setiap obelisk Mesir kuno diukir dari sepotong batu yang kemudian dipindahkan ke lokasinya dan didirikan di atas alasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top