
Nyaman Sambut Ramadan, PLN Imbau Pelanggan Bayar Listrik di Awal Waktu
Foto: istimewaJakarta, 3 Maret 2025 - Menjelang bulan suci Ramadan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengimbau pelanggan untuk membayar tagihan listrik pascabayar di awal waktu guna memastikan kenyamanan dalam beribadah. Tagihan listrik pascabayar akan keluar pada awal bulan, tepatnya setiap tanggal 2 atau 3, sehingga pelanggan sudah bisa melakukan pembayaran sejak saat itu.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran, mengatakan bahwa membayar listrik lebih awal dapat menghindarkan pelanggan dari risiko keterlambatan serta memastikan pasokan listrik tetap andal selama Ramadhan.
"Kami mengimbau pelanggan untuk membayar listrik tepat waktu, terutama awal bulan Ramadan. Dengan membayar di awal bulan, pelanggan bisa lebih tenang dalam beribadah tanpa khawatir dengan tagihan listrik yang tertunda," ujar Lasiran.
Untuk pelanggan listrik pascabayar, PLN melakukan perhitungan tagihan berdasarkan hasil pencatatan meter oleh petugas PLN. Selain itu, pelanggan juga memiliki opsi untuk melakukan catat meter mandiri melalui Aplikasi PLN Mobile setiap tanggal 24-27 setiap bulannya.
"Melalui fitur catat meter mandiri di PLN Mobile, pelanggan bisa lebih mudah memantau pemakaian listriknya. Kami terus mendorong pelanggan untuk memanfaatkan layanan digital ini agar lebih praktis dan transparan," tambah Lasiran.
Pembayaran tagihan listrik dapat dilakukan melalui berbagai kanal, seperti aplikasi PLN Mobile, mobile banking, internet banking, ATM, maupun melalui loket pembayaran resmi yang bekerja sama dengan PLN.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
- 5 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB