Nusron Wahid Dapat Amanah Pimpin Program Sertifikasi dan 'Gebuk' Mafia Tanah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid (kiri) berswafoto dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) sebelum sesi foto bersama Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Foto: ANTARA/Sigid KurniawanJAKARTA -Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nusron Wahid ditunjuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) oleh Presiden Prabowo Subianto dalam jajaran kabinet Merah Putih.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10) malam, beserta pengumuman para menteri lainnya yang masuk ke dalam Kabinet Merah Putih.
Kemudian, ia menjabat Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor tahun 2011-2016.
Pria kelahiran Kudus, 13 Oktober 1973 ini juga adalah politikus Partai Golongan Karya (Golkar), yang memulai karirdi partai sebagai Koordinator Bidang Agama pada tahun 2004-2009.
Dengan kendaraan Golkar, dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), diantaranya periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2019-2024, serta 2024-2029.
Dia melenggang ke Senayan melalui daerah pemilihan Jawa Tengah II atau sekitar tanah kelahirannya yang mencakup Kabupaten Demak, Kudus dan Jepara.
Dia pun pernah berkecimpung di dunia olahraga, dengan pernah menjabat Pengurus PB Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tahun 2012-2019.
Pada masa mudanya, pernah menjadi wartawan di media Bisnis Indonesia, dosen di Universitas Indonesia (UI), hingga peneliti di Lembaga Pranata Pembangunan VI pada rentang tahun 1995 - 1999.
Lalu, menjabat Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun 1998-2000.
Di Kementerian ATR/BPN, Nusron Wahid akan memikul beban untuk menyelenggarakan urusan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang dalam pemerintahan untuk membantu dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Nusronmemiliki amanah untuk memimpin Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan program sertifikat tanah elektronik ke seluruh wilayah di Indonesia.
Selain modal ekstra, kedua program tersebut akan membutuhkan tenaga yang besar agar program berjalan secara efisien dan tepat sasaran.
Kemudian, empat unit kendaraan roda empat yang dicatatkan sebagai hasil sendiri, diantaranya Honda HR-V tahun 2015 senilai Rp150.000.000, Toyota Alphard tahun 2017 senilai Rp1.000.000.000, Toyota Innova tahun 2019 senilai Rp350.000.000, serta Toyota Kijang minibus tahun 2023 senilai Rp546.377.000.
Selanjutnya, harta bergerak lainnya sebesar Rp397.610.000, surat berharga senilai Rp546.887.634, serta kas dan setara kas sebesar Rp2.189.886.933.
Nusron Wahid juga melaporkan kepemilikan utang senilai Rp 1.680.717.179, sehingga, total
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Regulasi Baru, Australia Wajibkan Perusahaan Teknologi Bayar Media Atas Konten Berita
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 RI Harus Antisipasi Tren Penguatan Dollar dan Perubahan Kebijakan Perdagangan AS
- 4 Terapkan SDGs, Perusahaan Ini Konsisten Wujudkan Sustainability Action Plan
- 5 Segera diajukan ke Presiden, Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final