Nelayan Diminta Waspada
Petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Banten siapsiaga untuk memberikan penyelamatan kemanusiaan dari bencana alam baik di laut maupun daratan.
Foto: AntaraLEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengingatkan nelayan dan pelaku pelayaran mewaspadai cuaca buruk di Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan.
"Peringatan kewaspadaan itu untuk menghindari kecelakaan laut," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana saat dihubungi di Lebak, Senin (6/12).
Kewaspadaan cuaca buruk di Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan berpotensi menimbulkan kecelakaan laut bagi nelayan dan pelayaran karena gelombang cukup tinggi disertai angin kencang.
BPBD Banten menyampaikan peringatan kewaspadaan terhadap nelayan di seluruh tempat pelelangan ikan ( TPI) dan pengelola wisata juga pelayaran kapal tongkang.
Selama ini, gelombang tinggi disertai angin kencang di Perairan Selat Sunda Provinsi Banten tidak bersahabat dan bisa mengakibatkan kecelakaan laut.
Cuaca buruk itu terjadi di Selat Sunda bagian utara meliputi Pantai Merak, Cilegon, Anyer, Carita dan Labuan.
Begitu juga bagian selatan yakni Panimbang, Sumur, Cikeusik, Binuangeun, Cihara, Panggarangan, Bayah hingga Sawarna.
Namun, pihaknya meminta nelayan kecil di Selat Sunda bagian selatan tidak melaut, karena ketinggian gelombang mencapai empat meter. Selain itu juga pengelola wisata agar melarang wisatawan melakukan kegiatan di sekitar pantai, termasuk berenang. "Pelarangan berenang di sekitar pantai untuk menghindari kecelakaan laut," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pendaratan Pangkalan Ikan (PPI) Binuangeun Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengatakan nelayan di sini sudah berlangsung sebulan tidak melaut karena gelombang cukup tinggi disertai angin kencang.
Mereka nelayan kini kebanyakan selama tidak melaut memperbaiki jaring ikan yang kondisinya rusak. "Kami memperkirakan 1.600 nelayan kecil di 11 TPI tidak melaut akibat cuaca buruk itu," katanya.
Kecelakaan Laut
Sementara itu, Kantor Pencarian dan Penyelamatan atau SAR Banten meminta pelaku pelayaran meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk di Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan. "Kita berharap semua pelayaran yang melintasi Perairan Selat Sunda waspada gelombang tinggi dan angin kencang, " kata Humas Kantor SAR Banten Wahyu saat dihubungi di Lebak, Ahad.
Kantor SAR Banten yang diberikan kepercayaan untuk melakukan evakuasi kebencanaan memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan keselamatan kepada pelaku pelayaran agar tidak terjadi kecelakaan laut.
Pelaku pelayaran kapal penumpang, kapal barang hingga kapal nelayan dapat mewaspadai gelombang tinggi dan angin kencang di Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan.
Selama ini, kata dia, gelombang di Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan Banten cukup membahayakan bagi pelayaran. Karena itu, pihaknya mengimbau semua pelaku pelayaran juga nelayan sebaiknya tidak melaut jika cuaca buruk untuk menghindari kecelakaan laut.
Begitu juga wisatawan dilarang berenang di sekitar pantai karena dikhawatirkan terseret ombak.
Kantor SAR Banten memberlakukan kesiapsiagaan karena sudah mendekati pergantian tahun baru yang ditugaskan di Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan. "Kami bekerja keras untuk memberikan pertolongan kepada warga yang terdampak bencana alam agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa," katanya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal