Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Reformasi Pangan dan Energi I Kemandirian Pangan Tolok Ukur Utama Jaga Akses Pangan

Negara Harus Jamin Akses Pangan dan Energi Masyarakat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Karena dengan menyerap pangan lokal, otomatis ekonomi desa akan menggeliat, menguatkan daya beli petani dan warga desa lainnya," kata Bagong. Efek domino dengan memprioritaskan pangan lokal akan luas sekali karena mayoritas penduduk kita ada di desa yang selama ini dianggap menjadi basis kemiskinan.

Dengan daya beli masyarakat desa menguat maka konsumsi akan naik, pertumbuhan yang dicapai akan lebih berkualitas. Begitu pula dengan energi terbarukan, jangan sampai impor karena jika bisa diusahakan sendiri akan membantu membuka lapangan kerja baru. Jika impor, selain harganya akan tergantung kurs yang cenderung selalu naik bila ada gejolak, akan menghambat adopsi EBT oleh masyarakat menengah ke bawah karena dianggap mahal.

Kemandirian Nasional

Pada kesempatan terpisah, anggota Ikatan Ahli Lingkungan Hidup Indonesia (IALHI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Andi Sungkowo, mengatakan bahwa transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) juga menjadi kunci penting dalam mencapai kemandirian nasional. "Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah, seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi. Namun, hingga saat ini, pemanfaatannya masih sangat minim dibandingkan dengan potensi yang ada," ungkapnya.

Pemerintah harus segera beralih dari ketergantungan pada bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan untuk mengurangi beban pada APBN yang terus tersedot oleh subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Setiap tahun, subsidi energi membebani APBN, tahun ini sekitar 204,5 triliun rupiah dan tahun depan sekkitar 203,4 triliun rupiah. Ini angka yang sangat besar yang menguap dan tidak produktif. Dengan transisi ke EBT, kita bisa menghemat anggaran ini dan mengalihkannya ke sektor lain yang lebih produktif," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top