Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Diplomatik

Negara Arab Siap Dialog dengan Qatar

Foto : istimewa

Sheikh Khalid bin Ahmed al-Khalifa

A   A   A   Pengaturan Font

DUBAI - Sikap pemerintah Bahrain, Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA), mulai melunak terhadap Doha. Keempat negara itu siap melakukan perundingan dengan Doha dalam menghadapi sengketa diplomatik ini jika pemerintah Qatar memperlihatkan itikad untuk bernegosiasi dengan tuntutan-tuntutan keempat negara tersebut.

"Keempat negara ini siap melakukan dialog dengan pemerintah Qatar dengan syarat Doha mengumumkan itikadnya untuk menghentikan pendanaan terhadap terorisme dan ekstremisme serta berkomitmen untuk tidak lagi mencampuri urusan luar negeri negara lain dan merespons 13 tuntutan yang telah kami terbitkan sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri Bahrain, Sheikh Khalid bin Ahmed al-Khalifa, Minggu (30/7) waktu setempat, usai melakukan pertemuan dengan 3 menteri luar negeri Arab Saudi, UEA, dan Mesir, di Ibu Kota Manama, Bahrain, guna membahas krisis diplomatik yang telah menaikkan ketegangan.

Aksi pemutusan hubungan diplomatik yang dipimpin oleh Riyadh terhadap Qatar, dilakukan pada 5 Juni lalu. Langkah ini dilakukan karena Doha diyakini telah mendukung sejumlah kelompok militan dan meningkatkan hubungan bilateral dengan Iran, rival Arab Saudi di Timur Tengah. Pemerintah Qatar menolak semua tuduhan tersebut.

Arab Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain, sebelumnya menerbitkan 13 tuntutan pada pemerintah Qatar dalam upaya memperbaiki krisis diplomatik ini. Diantara tuntutan tersebut adalah memutuskan dukungan kepada kelompok Ikhwanul Muslimin, menutup perusahaan media al-Jazeera, menutup pangkalan militer Turki, serta menurunkan hubungan bilateral dengan Iran, yang selama ini musuh negara-negara Teluk.

"Kami siap untuk berbicara dengan pemerintah Qatar dalam menerapkan tuntutan-tuntutan ini, jika pemerintah Qatar serius, tetapi sejauh ini mereka tidak serius," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top