Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

NATO Setujui Peningkatan Bantuan Keamanan ke Ukraina

Foto : ANTARA/ANADOLU

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg.

A   A   A   Pengaturan Font

SERBIA - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO), Jens Stoltenberg mengatakan para menteri pertahanan NATO menyetujui peta jalan peningkatan kerja sama yang pertama yang menguraikan rencana bantuan keamanan dan dukungan pelatihan baru untuk Ukraina.

"Kami telah mendukung peta jalan kerja sama elevasi NATO-Ukraina yang pertama. Sekutu sedang bersiap untuk mendukung pelatihan dan pusat pendidikan analisis bersama NATO-Ukraina di Polandia," kata Stoltenberg sebagaimana dikutip dari Anadolu, Jumat (14/6).

Seperti dikutip dari Antara, kesepakatan tersebut diambil pada hari pertama Sidang Menteri Pertahanan NATO-Ukraina selama dua hari di markas NATO di Brussels yang disiarkan langsung melalui situs resmi aliansi.

Stoltenberg mengatakan pertemuan yang memang untuk membahas dukungan terhadap Ukraina, para menteri juga membahas inisiatif yang sedang berlangsung untuk membawa Ukraina ke keanggotaan NATO.

Dukungan Finansial

Pertemuan tersebut merupakan perundingan tingkat tinggi terakhir sebelum pertemuan puncak Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington bulan depan, di mana para pemimpin diperkirakan akan mengumumkan dukungan finansial untuk Ukraina.

Stoltenberg juga telah mengirimkan "pesan yang jelas" kepada Russia yang menyatakan dukungan aliansi terhadap Ukraina akan bertahan selama diperlukan untuk membuat Moskow menyadari bahwa pihaknya tidak dapat melanjutkan perang terhadap Ukraina.

"Dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina akan membuat Rusia menyadari bahwa mereka tidak bisa 'menunggu' sebelum mengakhiri perang," ucapnya.

Ia juga mendesak Amerika Serikat dan negara-negara NATO di Uni Eropa untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal yang dipasok Barat untuk melakukan serangan di wilayah Russia.

Sementara itu, Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban dengan tegas menolak pengiriman tentara ke Ukraina jika NATO melakukan intervensi dalam konflik dengan Russia karena akan merugikan kepentingan nasional negara tersebut.

Namun, Hongaria berjanji tidak akan memveto usulan tersebut selama tidak dipaksa untuk berpartisipasi.

"Orang-orang Ukraina berpikir bahwa semakin banyak negara yang mereka libatkan dalam perang melawan Russia, semakin besar peluang mereka untuk menang. Itulah sebabnya mereka mencari keterlibatan Uni Eropa, bahkan seluruh dunia, dalam perang tersebut," kata PM Orban.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top