Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Natal Lebih Diterima di Arab Saudi

Foto : Istimewa

Seorang wanita berbelanja keperluan Natal di Kerajaan Arab Saudi, dengan setiap jenis dekorasi sekarang tersedia secara bebas.

A   A   A   Pengaturan Font

Memang, Kerajaan sangat ingin mendorong budaya toleransi untuk berbagai ide dan cara melakukan sesuatu, tidak hanya untuk menciptakan suasana yang ramah tetapi untuk merayakan nilai perbedaan dan keragaman.

Muneerah Al-Nujaiman, seorang guru bahasa Inggris di Universitas Putri Nourah, mengatakan kepada Arab News bahwa banyak orang Saudi tampaknya telah salah memahami gagasan toleransi.

"Saya sangat percaya pada toleransi budaya, yang berarti mengizinkan orang Kristen merayakan keyakinan agama mereka sendiri di Arab Saudi. Namun, saya sendiri tidak merayakannya karena tidak mencerminkan identitas agama atau budaya saya," kata Al-Nujaiman.

"Penerimaan agama berarti kita tidak melawan mereka atau mencegah mereka merayakan hari raya mereka, karena ketika saya di negara mereka, mereka biasa memberi kami kebebasan untuk berdoa dan beribadah, tetapi penerimaan tidak berarti perayaan," paparnya.

"Sayangnya, sekarang mereka yang tidak merayakan Halloween dan Natal tidak diterima, dan konsep ini salah. Orang Barat tidak menerima atau memasukkan festival kami dalam budaya mereka, dan mereka melihat kebebasan sebagai simbol yang kuat. Sangat bagus bagi seseorang untuk memisahkan identitas budaya dan agama mereka dari orang lain karena ini mencerminkan kekuatan masyarakat tertentu," tambah Al-Nujaiman.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top