Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

NASA Deteksi 50 Sumber Gas Metana Pemicu Pemanasan Global

Foto : Dok. NASA

EMIT) NASA berhasil mendeteksi 50 “Super-Emitters” sumber gas metana.

A   A   A   Pengaturan Font

Misi Investigasi Sumber Debu Mineral Permukaan Bumi atau Earth Surface Mineral Dust Source Investigation (EMIT) NASA berhasil mendeteksi gumpalan gas metana, jenis gas rumah kaca yang diyakini lebih kuat dari karbon dioksida.

Dibangun untuk membantu para ilmuwan memahami bagaimana debu mempengaruhi iklim, EMIT telah memetakan komposisi kimia debu di seluruh wilayah gurun Bumi sejak dipasang di bagian luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Juli. Pekan ini, ilmuwan NASA mengumumkan EMIT telah mengidentifikasi lebih dari 50 tempat di seluruh dunia yang memancarkan tingkat metana yang besar yang dijuluki sebagai "Super-Emitters". Lebih tepatnya, "Super-Emitters" didefinisikan nasa sebagai fasilitas, peralatan, dan infrastruktur lainnya, biasanya di sektor bahan bakar fosil, limbah, atau pertanian, yang mengeluarkan metana dengan laju tinggi. Penemuan ini digadang-gadang akan membantu memerangi efek gas rumah kaca yang kuat.

"Mengendalikan emisi metana adalah kunci untuk membatasi pemanasan global. Perkembangan baru yang menarik ini tidak hanya akan membantu para peneliti menentukan dengan lebih baik dari mana kebocoran metana berasal, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana mereka dapat diatasi dengan cepat," ujar Administrator NASA, Bill Nelson dalam pernyataan seperti dikutip Jumat (28/10).

Dibandingkan dengan karbon dioksida, metana diperkirakan 80 kali lebih efektif dalam memerangkap panas di atmosfer dalam jangka waktu 20 tahun. Apabila karbon dioksida bertahan selama berabad-abad, metana bertahan selama sekitar satu dekade. Metana juga bertanggung jawab atas sekitar 30 persen kenaikan suhu global hingga saat ini. Mengidentifikasi sumber titik metana berarti dapat memperlambat pemanasan global yang kini menghantui Bumi. Karena itu, mendeteksi menata merupakan prestasi bagi EMIT. Ilmuwan menuturkan metana terdeteksi karena dia menyerap cahaya inframerah dalam pola unik yang dapat dilihat oleh spektrometer pencitraan EMIT dengan akurasi dan presisi tinggi.

"EMIT terbukti menjadi alat penting dalam kotak peralatan kami untuk mengukur gas rumah kaca yang kuat ini, dan menghentikannya di sumbernya," kata peneliti utama EMIT Robert Green, dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top