Najib Minta Mahathir Setop Gunakan Sentimen Melayu
Najib Razak - Mahathir Mohamad
Dua mantan PM Malaysia bertikai di media sosial saat mantan PM Najib Razak meminta agar mantan PM Mahathir Mohamad berhenti menggunakan sentimen Melayu untuk mendukung agenda politiknya.
KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, yang saat ini dipenjara, mengecam mantan PM Mahathir Mohamad dengan mengatakan kepada musuh bebuyutannya itu untuk berhenti menggunakan sentimen Melayu untuk mendukung agenda politiknya.
Dalam sebuah posting di media sosial Facebook pada Selasa (21/3), Najib mengatakan bahwa ketika Mahathir berkuasa, dia mencap orang Melayu sebagai orang yang malas, tidak tahu berterima kasih, naif secara politik, boros dan selalu iri dengan kekayaan orang lain. Namun ketika dia tidak lagi berkuasa, kata Najib, Mahathir mengklaim orang Melayu terpinggirkan dan tertindas.
"Cukup sudah. Berhentilah menggunakan sentimen Melayu," tulis Najib di media sosial yang telah disukai 17.000 audiens, dibagikan ke lebih dari 550 pihak, dan sekitar 1.300 komentar.
Dia juga mengatakan Mahathir memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain atas insiden kontroversial yang terjadi selama masa jabatannya, mengutip tindakan keras tahun 1987 di mana lebih dari 100 orang ditangkap di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA), dan pencopotan Salleh Abas sebagai pejabat ketua Pengadilan Federal pada tahun 1988.
"Semuanya bukan salahnya. Ternyata dia hanya tiang kayu selama 22 tahun menjadi perdana menteri keempat," tambah Najib.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya