Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Keuangan I Penawaran Dollar AS di Pasar Valas Turun Sehingga Menekan Rupiah

Moneter AS Belum Stabil, Rupiah Terus Merosot

Foto : Sumber: Bloomberg - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Di sisi lain, otoritas moneter AS, Federal Reserve dihadapkan pada tantangan angka inflasi yang masih tinggi. Walaupun sudah turun, namun masih jauh dari target the Fed yakni sekitar 2 persen. Hal itu yang mendorong para pelaku pasar wait and see data ekonomi lanjutan dan laporan dampak krisis keuangan terhadap ekonomi AS. "Jika dampaknya tidak besar, ada peluang the Fed melanjutkan kebijakan menaikkan suku bunga acuan," jelas Revandra.

Diminta terpisah, pengamat ekonomi dari Universitas Katolik (Unika) Atmajaya Jakarta, Yohanes B. Suhartoko mengatakan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menunjukkan bahwa di pasar valas, penawaran dollar AS menurun. Turunnya suplai dollar itu, karena pelaku pasar cenderung memegang aset safe haven dan yakin kalau Federal Reserve masih pro penurunan inflasi, sehingga cenderung melanjutkan kenaikan suku bunga.

"Jika ekspektasi ini menguat, maka pelemahan rupiah akan semakin memburuk. Untuk itulah kebijakan Bank Indonesia untuk mengelola ekspektasi ini," ungkap Suhartoko.

Kalau Bank Indonesia (BI) kerap menyatakan pre-emptive atau mendahului maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga acuan BI7days Reverse Repo Rate.

"Itu karena kenaikan suku bunga acuan The Fed masih akan terjadi dengan ketidakpastian yang mereka hadapi," paparnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top