Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

MOFP Dorong Pengembangan Desainer Fesyen Muslim

Foto : Istimewa

Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggelar kompetisi MOFP (Modest Fashion Project). MOFP merupakan kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim, diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin.

Tujuannya untuk mendorong pengembangan desainer fesyen muslim muda di tanah air. Terlebih lagi perkembangan jumlah umat muslim dunia sangatlah pesat. Khusus untuk RI sendiri konsumsi fesyen muslimnya mencapai 16 milliar dollar AS. Nilai yang tak sedikit.

Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih menuturkan, perkembangan industri fesyen muslim dunia saat ini semakin pesat, baik dari segi kualitas, harga, hingga tren desain. "Peran para desainer pun menjadi salah satu aspek yang harus terus dimaksimalkan,"ujar Gati saat menjadi keynote speech pada acara Kick Off MOFP 2021, Kamis (25/2/2021).

Disampaikan Gati, hal ini selaras dengan Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyatakan terus mendukung upaya untuk mendorong perkembangan industri fesyen muslim nasional.

Dipaparkan Gati, MOFP merupakan kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim yang pesertanya selain berpeluang untuk mendapatkan hadiah sebagai juara, namun juga berhak untuk mendapatkan program pembinaan dari Ditjen IKMA bagi peserta yang dinyatakan lolos sebagai finalis 20 besar.

"MOFP juga diharapkan dapat dijadikan batu loncatan bagi para desainer fesyen untuk dapat menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen muslim yang berkualitas dan berdaya saing,"harap Gati.

Perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim. The State Global Islamic Ecomony Report 2020/2021 melaporkan konsumsi fesyen muslim dunia tahun 2019 diperkirakan mencapai 277 Miliar dollar AS, sedangkan konsumsi fesyen muslim dunia pada tahun 2024 yang diperkirakan mencapai 311 Miliar dollar AS terang Gati.

"Sementara konsumsi fesyen muslim Indonesia sendiri pada tahun 2019 adalah senilai 16 Milyar dollar AS terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia dan Pakistan" tambah Gati.

Gati juga menyampaikan pengembangan fesyen muslim di Indonesia juga mempunyai kinerja yang diakui di dunia internasional, berdasarkan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki.

Selain itu Industri fesyen muslim yang merupakan bagian dari industri pakaian jadi memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai 7,04 Milyar dollar AS. Industri fesyen juga sangat erat hubungannya dengan sektor industri tekstil memberikan kontribusi sebesar 6,76 persen pada PDB industri pengolahan non-migas di tahun 2020.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top