Modernisasi Indonesia Tidak Cukup Diukur Hanya dengan Kenaikan Pendapatan Per Kapita
Nailul Huda
Foto: istimewaJakarta - Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menegaskan pembangunan Indonesia harus dilihat dari konteks yang lebih luas, tidak hanya sekedar mengukurnya dari pendapatan per kapita semata. "Perlu melihat variabel lainnya," kata Nailul Huda kepada Koran jakarta, Senin (26/9) menanggapi upaya pemerintah modernisasi Indonesia untuk kemajuan di tahun 2045.
Poinnya, pembangunan harus memikirkan kondisi ketimpangan ekonomi, kemiskinan, hingga pembangunan manusia itu sendiri agar kualitas SDM (sumber daya manusia) ikut meningkat.
"Saya tidak setuju modernisasi Indonesia diukur dengan pendapatan per kapita dan industrialisasi pertanian ke sektor industri. Pembangunan Indonesia harus dilihat dari kacamata yang lebih luas,"tegas Huda.
Ia katakan, kalau melihat data pembangunan yang menitikberatkan kepada pendapatan per kapita. Maka saya rasa syaratnya harus diubah dengan menitikberatkan pada sejumlah hal, pertama pemerataan ekonomi.
"Kedua pembangunan berorientasikan pengentasan kemiskinan dan ketiga lembangunan sumber daya manusia (SDM). Itu untuk menuju Indonesia emas 2045,"ujarnya.
Redaktur: Kris Kaban
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik