Modal Asing Masuk RI Salah Satu yang Terbesar di Pasar Berkembang
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWANJAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pada tahun 2023 merupakan salah satu yang terbesar di negara pasar berkembang (emerging market).
"Arus modal asing mulai masuk ke Indonesia sebesar 2,4 miliar dolar AS tahun ini, yang menjadi salah satu arus masuk terbesar di pasar berkembang," ujar Perry dalam acara "Mandiri Investment Forum 2023", di Jakarta, Rabu.
Maka dari itu, secara global kondisi perekonomian sudah mulai membaik pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.
Namun, ia mengingatkan seluruh negara saat ini masih hidup dalam volatilitas yang akan bertahan untuk beberapa waktu, sehingga Indonesia harus siap dan konsisten menyiapkan hal baru, langkah baru, dan bersinergi.
Dengan berbagai langkah tersebut, Indonesia akan bisa memperkuat ketahanan, pemulihan, dan bergerak menuju pertumbuhan jangka panjang.
Adapun pertumbuhan ekonomi global diperkirakan menurun dan belum pulih secara kuat pada tahun ini. BI baru saja merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi sekitar 2,2 persen sampai 2,3 persen pada tahun ini, dan kemungkinan baru akan pulih pada tahun depan.
Selain itu, tren inflasi tinggi masih berlanjut secara global, diperkirakan akan mencapai 5 persen pada tahun ini, sedikit lebih rendah dari 6,2 persen pada tahun lalu meski masih tinggi.
Perry menekankan, pihaknya pun masih memantau langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed selanjutnya. Kemungkinan Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak satu kali hingga dua kali, tetapi bunganya kemungkinan tidak akan mencapai level 6 persen.
"Masih menjadi ketidakpastian apakah suku bunga Fed pada akhir tahun ini akan mulai berhenti untuk naik," ujarnya seperti dikuti Antara.
Pada sisi lain, kata dia, dolar AS masih kuat saat ini dimana indeks dolar AS masih dalam kisaran level 103-105, meski tidak mencapai level yang tinggi yakni 115-117.
Tren cash is the king juga masih ada di tengah masyarakat global, yang menggambarkan dunia masih diselimuti ketidakpastian.
Sehari sebelumnya, Perry meyakini kenaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 225 basis poin (bps) hingga menjadi 5,75 persen pada Januari 2023 memadai untuk menekan inflasi.
"Terutama inflasi inti agar berada dalam kisaran 2 persen sampai 4 persen pada semeter I-2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 2 persen sampai 4 persen pada semester II-2023," kata Perry di Jakarta, Selasa (31/1).
Sejak Agustus 2022, BI dengan terukur telah menaikkan suku bunga acuan sebagai langkah untuk secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan.
Ia melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah pun dilakukan untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) diperkuat dengan operasi moneter valuta asing (valas), termasuk implementasi instrumen berupa Term Deposit (TD) valas dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) sesuai mekanisme pasar.
Redaktur: Redaktur Pelaksana
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Gorontalo Utara Lakukan Pengendalian PMK pada Ternak Sapi
- Penyeberangan Merak-Bakauheni Besok Relatif Aman
- Sebanyak 700 Rumah Warga di Indragiri Hilir Dilanda Banjir
- Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Modal Tahun Ini Kehilangan Daya Pacu
- Bangun Ketahanan Energi, Pemerintah Segera Implementasikan Program B40 Pekan Ini