
MinyaKita di Bantul tak sesuai takaran seharusnya
Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta saat memantau minyak goreng di Pasar Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kamis (13/3)
Foto: ANTARA/Hery SidikBantul -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan produk MinyaKita yang isinya tidak sesuai takaran seharusnya, beredar di pasar tradisional wilayah daerah itu.
"MinyaKita kemarin ada kekurangan, tapi cuma sedikit beberapa dari seharusnya berisi 1.000 mili liter itu ada yang 985 mililiter, jadi kurang 15 mililiter," kata Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta saat memantau stok bahan pokok di Pasar Imogiri, Bantul, Kamis.
Meski demikian, kata dia, temuan produk MinyaKita tidak sesuai takaran seharusnya itu tidak ditemukan di Pasar Imogiri yang menjadi lokasi rutin pemantauan pemerintah daerah.
"Kalau di sini (Pasar Imogiri) tidak ada, tapi kemarin pernah pemerintah daerah mengecek memang ada kekurangan kaitan MinyaKita," katanya.
Wabup mengatakan, guna mengantisipasi temuan tersebut, pemerintah daerah menugaskan lurah pasar atau yang bertanggung jawab mengelola pasar untuk kemudian memantau secara intens di masing- masing pasar tradisional.
"Kalau untuk sementara ini masih beredar di pasar, belum ditarik. Dan tetap pemerintah daerah juga semangat untuk memantau harga maupun ketersediaan bahan kebutuhan pokok," katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Fenty Yusdayati mengatakan, temuan minyak tidak sesuai takaran dalam kemasan botol tersebut masih dalam batas toleransi.
"Itu minyak yang botolan, jadi dalam botolan satu liter isinya kita lihat 985 mililiter, jadi masih kurang. Tetapi tetap kita laporkan ke pusat kondisi produksi dari produsen CV ini seperti itu," katanya.
Meski demikian, pihaknya berharap masyarakat tidak perlu risau terhadap temuan tersebut, dikarenakan memang ada produk minyak serupa yang justru takaran lebih dari 1.000 mililiter.
"Itu toleransi masih aman, tapi tetap kita laporkan ke pusat, bahkan ada yang lebih dari 1.000 mililiter, kita tidak tahu, entah itu dari pasarnya sana, atau produsen sana," katanya.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 3 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 4 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
- 5 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
Berita Terkini
-
THR Pensiunan PNS Cair Mulai 17 Maret untuk 3,14 Juta Peserta Taspen
-
Rodrigo Duterte Diadili, Ribuan Pendukung Turun ke Jalan Menuntut Pembebasannya
-
Draper Kalahkan Rune untuk Raih Gelar ATP Masters Indian Wells
-
Indonesia Sumbang 30% Pekerja Pabrik Nike dan Adidas Global
-
Mulai Senin Ini, Tiket Bus AKAP di Terminal Pulo Gebang Naik hingga 30 Persen