Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Minum Sesuai dengan Kebutuhan Tubuh

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Minum banyak air yang tidak dibutuhkan tubuh tidak disarankan. Hal ini karena dapat mengundang risiko gangguan ginjal, saluran kencing, dan kandung kemih.
"Karena keseimbangan air tubuh total atau yang kita sebut homeostasis penyesuaian waktunya di ginjal. Itulah mengapa dalam hal hidrasi, ginjal kita adalah rajanya," papar Profesor Ilmu Latihan dan Olahraga Wayne State University, Tamara Hew-Butler.
Pada ginjal hanya terdapat jaringan saluran air aquaporin-2 (AQP-2) untuk merespons sinyal dari hormon arginine vasopressin. Hormon antidiuretik atau retensi air itu, disekresikan oleh kelenjar pituitari posterior sebagai respons terhadap sinyal saraf.
Sinyal saraf dikirim dari sensor otak khusus yang mendeteksi perubahan halus dalam keseimbangan air. Sensor khusus itu disebut organ sirkumventrikuler dikirim ke ginjal untuk membuat penyesuaian molekuler pada kekurangan dan kelebihan hidrasi dalam waktu 40 detik sebagai respons terhadap gangguan pada keseimbangan air.
"Penyesuaian ini dihasilkan dari pasukan mobilisasi saluran air AQP-2, yang berjumlah sekitar 12 juta per sel saluran pengumpul. Inilah sebabnya ketika kita minum lebih banyak air daripada yang dibutuhkan tubuh harus segera buang air kecil," jelas dia.
Sebaliknya, saat orang lupa membawa botol air ketika berolahraga ginjal akan berhenti membuang air kecil untuk menghemat air tubuh. "Tindakan cepat terkoordinasi antara otak, saraf kranial, dan ginjal ini jauh lebih efisien dan tepat daripada aplikasi ponsel, gadget, atau rekomendasi pribadi yang tersedia," lanjutnya.

Dua Liter
Meski tidak menyarankan banyak minum air, Hew Butler mengatakan berdasarkan penelitian mengonsumsi sekitar dua liter air per hari berguna bagi yang mengalami sakit tertentu. Misalnya, mengurangi pembentukan batu ginjal pada orang dengan riwayat batu ginjal atau menurunkan jumlah infeksi kandung kemih pada orang dengan riwayat infeksi kandung kemih.
Namun, dia menolak pendapat yang berkembang, meningkatkan konsumsi air akan memperbaiki corak kulit, fungsi ginjal dan sembelit karena tidak didukung studi ilmiah. Minum lebih banyak air juga tidak membuat turunnya berat badan, kecuali jika asupan air menggantikan konsumsi minuman berkalori tinggi.
Namun demikian, minum air dipercaya dapat mempengaruhi kondisi mental. Beberapa penelitian melaporkan terjadi peningkatan kinerja kognitif setelah mengonsumsi air. Sementara itu, pada wanita dengan gangguan kecemasan melaporkan asupan air membuat mereka merasa lebih baik, karena air membantu produksi hormon dopamin.
"Banyak pasien skizofrenia peminum air yang kompulsif. Mereka menyatakan ada "suara" menyuruh mereka untuk minum dan bahwa air minum menekan suara-suara ini," ujar dia.
Dalam studi pencitraan, kata Hew Butler, minum berlebihan tidak menyenangkan otak dan mencoba untuk mencegah. Hal ini karena minum lebih banyak membutuhkan tenaga otot yang lebih besar daripada minum saat haus.
"Polidipsia sosial menyebabkan kencing kronis (poliuria), yang dapat menyebabkan modifikasi pipa internal seperti distensi kandung kemih, pelebaran ureter, hidronefrosis, dan gagal ginjal," kata dia. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top