Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Minim Digitalisasi, Industri Batu Bara Indonesia Hadapi Tantangan Besar

Foto : Paul Ratje/AFP

Ilustrasi industri pertambangan.

A   A   A   Pengaturan Font

Minimnya Digitalisasi

Tak hanya di daerah, pada skala nasional Indonesia juga masih menghadapi sejumlah kebuntuan. Indonesia tidak mempunyai teknologi dan manufaktur pertambangan dan industri pemurnian, kecuali di PT Timah. Tak hanya itu, penerapan good mining practice (GMP) juga masih minim khususnya pada industri pertambangan level menengah ke bawah.

Masalah lain hadir dari sifat batu bara itu sendiri yang merupakan jenis kekayaan alam tak terbarukan. Hal ini tentu menjadi poin utama dalam dinamika industri pertambangan, bahwa selain menjadikan energi tersebut sebagai sumber pendapatan, pemerintah harus mampu menemukan sumber energi pengganti ketika sumber energi tersebut mulai mencapai batas akhir. Karena itu, pengelolaannya harus dikuasai oleh negara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan.

Namun tak bisa dipungkiri, industri pertambangan yang dinilai rumit dan identik dengan kapital bisnis yang besar juga membuat generasi muda enggan terjun ke industri pertambangan. Generasi muda cenderung lebih tertarik untuk bekerja di industri digital ketimbang industri-industri yang rumit seperti pertambangan. Padahal, layaknya sektor industri lain, pertambangan juga membutuhkan berbagai terobosan inovasi untuk meningkatkan usahanya. Di negara lain, berbagai Startup dalam industri tambang sudah mulai bermunculan. Pemanfaatan kemajuan teknologi yang terjadi di dunia turut menciptakan rangkaian inovasi yang memudahkan pekerja tambang melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efektif dan efisien.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Fandi
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top