Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Minim Digitalisasi, Industri Batu Bara Indonesia Hadapi Tantangan Besar

Foto : Paul Ratje/AFP

Ilustrasi industri pertambangan.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun di luar terobosan inovasi tersebut belum menyentuh ranah produksi, inovasi lain dalam industri pertambangan belum begitu mendapat perhatian di Indonesia. Sementara ruang inovasi yang tersedia di industri ini sebenarnya sangat besar untuk bisa dijajaki oleh para inovator Indonesia secara luas. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, pasalnya usaha pertambangan mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai tambah secara nyata kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan daerah secara berkelanjutan. Terlebih, Indonesia memiliki potensi tambang yang sangat besar.

Tak hanya dalam komoditas batu bara, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat Indonesia juga mengantongi 8 persen cadangan timah, 4 persen cadangan tembaga, 2,3 persen cadangan emas dunia, serta 6 persen cadangan Bauksit dunia.

Baru-baru ini, Indonesia bahkan digadang-gadang memiliki komoditas langka yang banyak diburu di dunia, yakni logam tanah jarang atau rare earth. Dirjen Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin memaparkan, logam tanah jarang banyak ditemui di Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Kalimantan. Bangka Belitung dikatakan memiliki potensi logam tanah jarang sebesar 186.663 dalam bentuk monasit dan 20.734 logam tanah jarang dalam bentuk senotim. Sementara, Sulawesi Tengah menyimpan sebesar 443 ton dalam bentuk laterit. Kalimantan Barat dan Sumatera Utara juga menyimpan potensi logam tanah jarang dengan masing-masing sebesar 219 ton dan 19.917 ton.

Karenanya, industri pertambangan Indonesia membutuhkan lebih banyak inovasi terobosan dari hulu ke hilir yang tidak hanya berpacu pada aspek teknologi, tapi juga fleksibel, adaptif serta bernilai ekonomis untuk mengoptimalkan potensi minerba yang dimiliki Indonesia. Adapun inovasi itu diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi operasional dan membuka peluang pendapatan yang baru.


Redaktur : Fandi
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top