Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Minimal Invasive Surgery

Metode Bedah dengan Minimal Sayatan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Hery Tiera, dokter spesialis bedah urologi yang berpraktik di RS Pondok Indah mengatakan, pada kasus batu di saluran kemih, pemilihan tindakan yang dilakukan pada pasien ditentukan berdasarkan lokasi, ukuran dan jenis batu yang terbentuk. Beberapa tindakan yang biasa dilakukan seperti Extracorporeal Shockwave Lithrotripsy (ESWL) atau tindakan non-invasif yang memanfaatkan gelombang kejut untuk menghancurkan batu.

"Alhasil tidak ada sama sekali luka sayatan pada tubuh pasien. Tetapi apabila batu yang terbentuk ukurannya lebih besar dan lokasinya lebih sulit, maka diperlukan tindakan yang berbeda, seperti Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL), Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS), Uretheroscopy (URS), atau Litotripsi. Pemeriksaan awal dengan CT-urologi sangat dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa dan menentukan tindakan penanganan yang tepat untuk pasien," ungkapnya.

Selain itu pembesaran prostat masalah yang sering dialami pria khususnya yang berusia di atas 50 tahun, juga bisa diatasi dengan minimal invasive. Penanganan gangguan pembesaran prostat yang ringan dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, tetapi untuk kasus lanjutan, tindakan minimal invasive seperti Transurethral Resection of Prostate (TURP) dapat dilakukan.

Tindakan ini dilakukan dengan teknik endoskopi tanpa sayatan, menggunakan kamera yang masuk melalui lubang berkemih. Kemudian, jaringan prostat di reseksi atau di evaporasi dari dalam menggunakan elektroda ataupun laser fiber dengan visualisasi langsung (direct vision). ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top