Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 10 Feb 2025, 16:00 WIB

Meskipun Banyak Tekanan, BI DKI Optimistis Ekonomi Jakarta Triwulan I Tetap Tumbuh Kuat

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar (kanan) dalam bincang bincang media di Jakarta, Senin (10/2)

Foto: istimewa

JAKARTA-Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menuturkan, ekonomi Jakarta pada triwulan I 2025 diperkirakan tetap tumbuh kuat, terindikasi dari hasil survei konsumen dan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) Bank Indonesia yang tetap positif. 

Kendatipun di dalam negeri terjadi realokasi anggaran dan gejolak geopolitik seperti perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok, Arlyana optimistis aktivitas ekonomi di Jakarta tetap meningkat.

Dijelaskannya, dari sisi permintaan didukung dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk 6 bulan ke depan yang masih optimistis dengan nilai indeks 141,1 nilai ini meningkat dari triwulan sebelumnya (139,8), ditopang oleh lebih baiknya ekspektasi ketersediaan lapangan kerja ke depan dan meningkatnya perkembangan kegiatan usaha. 

"Selain itu, terdapat 23 event musik internasional serta 8 event olahraga yang diselenggarakan di Jakarta pada triwulan I 2025 yang akan mendorong konsumsi RT (rumah tangga) lebih lanjut,"ucapnya dalam bincang bincang bersama Media di Jakarta, Senin (10/2).

Dari sisi LU, kuatnya pertumbuhan akan didorong oleh LU Perdagangan, Konstruksi, Jasa Keuangan, dan Jasa Perusahaan seiring meningkatnya keyakinan pelaku usaha yang tercermin dari prakiraan kenaikan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) SKDU untuk keempat LU tersebut. 

Selain itu, berlanjutnya pembangunan proyek multitahun Pemerintah seperti

MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit), pembangunan proyek strategis nasional (PSN) 2025 di DKI Jakarta, serta proyek lainnya turut mendorong ekonomi Jakarta pada Tw I 2025.

Pertumbuhan juga didorong oleh kebijakan makroprudensial longgar untuk mendorong penyaluran kredit seperti KLM (Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial), RIM (Rasio Intermediasi Makroprudensial) dan LTV (Loan To Value)

Sejalan dengan itu, Pemerintah juga mengimplementasikan beberapa kebijakan seperti KUR (kredit usaha rakyat) KPR (kredit perumahan rakyat) FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) serta insentif pajak yang mendorong penyaluran kredit properti dan kendaraan bermotor. 

Selain itu, digitalisasi di Jakarta terus menguat tercermin dari volume transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang tumbuh 167% yoy, dengan pangsa Volume QRIS Jakarta yang signifikan terhadap Nasional mencapai 32%.

Pertumbuhan akseptasi QRIS tersebut terutama pada sektor Akmamin, Perdagangan, dan Jasa Perusahaan, dengan tetap mendorong pemerataan volume transaksi QRIS secara spasial. Sebaran volume transaksi QRIS di Jakarta juga terus didorong. "Saat ini, Jakarta Selatan memegang pangsa tertinggi sebesar 38,13%, disusul oleh Jakarta Barat dengan pangsa sebesar 23,10%,"papar Arlyana.

Pada tahun 2025, pengguna baru QRIS ditargetkan sebanyak 130 ribu pengguna, dengan volume sebesar 2,2 miliar transaksi atau meningkat 105,90% (yoy) dari target 2024. Selain itu, Pemda DKI semakin digital tercermin pada indeks elektronifikasi transaksi pemda (IETPD) Jakarta yang semakin meningkat pada Semester II 2024 yaitu sebesar 99,8% (skala 100%). 

Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor perkembangan berbagai indikator perekonomian baik di tingkat daerah, nasional, maupun global. Selain itu, sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus diperkuat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, serta mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global yang berdaya saing.

Diketahui, perekonomian Jakarta tetap kuat. Pada Triwulan IV 2024, perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 5,01% (yoy), meningkat dari 4,93% (yoy) pada triwulan sebelumnya. 

"Pertumbuhan terutama didorong oleh Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh positif 5,14% (yoy), ditopang oleh HBKN Nataru (Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru) dan berbagai event MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions), meski sedikit lebih rendah dibanding Tw III,"pungkasnya

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.