Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mesir Bakal Bangun PLTB Terbesar Mulai Tahun 2024

Foto : ST/Reuters
A   A   A   Pengaturan Font

KAIRO - Salah satu perusahaan utama asal Abu Dhabi pada Senin (21/11) menyatakan bahwa pembangunan salah satu ladang pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) terbesar di dunia di Mesir senilai 11 miliar dollar AS, akan dimulai pada tahun 2024.

"Jika rampung, PLTB ini mampu menyediakan pasikan listrik ke Eropa dan Arab Saudi," demikian pernyataan konsorsium yang mencakup Masdar dan Infinity Power Holdings. "Kami akan menyelesaikan pembangunan PLTB darat 10GW pada tahun 2030," kata Mohamed Mansour, ketua Infinity Power.

Kapasitas 10GW kira-kira seperlima dari semua bentuk energi baru terbarukan yang dimiliki Inggris saat ini.

Pemerintah Mesir akan membeli listrik, beberapa di antaranya dapat diekspor melalui kabel yang ada dan yang direncanakan ke Eropa, Arab Saudi, Sudan dan Libia, kata Mansour dalam sebuah sesi wawancara pada KTT iklim COP27 di Sharm El-Sheikh yang ditutup pada Minggu (20/11).

"Perusahaan kami berharap bisa mengamankan transkasi pembelian lahan untuk proyek tahun ini," imbuh Mansour. Adapun ladang PLTB ini rencananya akan berlokasi di dua lokasi di Gurun Barat Mesir, satu di dekat Minya dan yang lainnya Aswan.

"Kedua lokasi ini memiliki kecepatan angin yang bisa mencapai 10 meter per detik," menurut Mansour.

Konsorsium tersebut juga mencakup Hassan Allam Utilities Mesir. Infinity Power adalah perusahaan patungan antara Masdar, perusahaan energi terbarukan terbesar di Uni Emirat Arab, dan Mesir Infinity.

Kelompok yang sama juga sedang mengerjakan fasilitas hidrogen hijau Mesir yang mungkin dapat menghasilkan 480.000 ton bahan bakar per tahun pada 2030, kata Mansour. Sekitar 80 persen dari kedua proyek tersebut akan dibiayai melalui utang, sedangkan sisanya akan berasal dari ekuitas.

Sementara Infinity Power dapat mengamankan pendanaan untuk proyek-proyeknya, kenaikan suku bunga dapat menurunkan laba perusahaan, kata Mansour.

"Kami berupaya mengoptimalkan di bidang lain untuk mengatasi kemunduran itu," katanya. "Ini akan membuat proyek lebih mahal," pungkas dia. Bloomberg/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top