Mesin Pengawet Mampu Jaga Ketahanan Bahan Pokok
Foto: istimewaJAKARTA - Mesin pengawet bahan pokok (control athmosphere storage/CAS) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diyakini turut andil dalam menjaga stabilitas kebutuhan pokok di Jakarta, terutama cabai dan bawang.
"Mesin CAS bisa menyimpan cabai dan bawang sampai enam bulan dengan kualitas terjamin. Di beberapa tempat, cabai dan bawang ini produk holtikultur mudah busuk. Makanya, ini jadi perhatian kami," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jum'at (4/5).
Agung memastikan, pasokan setiap komoditas bahan pokok terjaga dengan baik, sehingga harga pangan dipastikan tidak akan naik saat Lebaran. "Kami sangat menjaga pasokan. Monitor harian, stok mencukupi bahkan melebihi. Beras, telur, daging ayam, cabai, bawang sudah diantisipasi. Luas tanam ditambah sejak 3 bulan lalu. Dan kami akan kawal distribusi. Karena terlambat 1-2 jam saja akan menyebabkan kenaikan harga di konsumen," ungkapnya.
- Baca Juga: Sedikitnya 60 RT Kebanjiran
- Baca Juga: KPU Jakut Mulai Rekap Suara di Tingkat Kecamatan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengusulkan agar kementerian Pertanian mengoperasikan mesin CAS juga di daerah lain untuk menjaga stok dan kestabilan harga bahan pokok. Bahkan, pihaknya mengaku akan menambah unit mesin CAS di Jakarta untuk membantu kestabilan harga di tingkat petani dan konsumen.
"Saya usul investasi, ditambah mesinnya. Diusulkan juga di daerah agar petani tidak dirugikan kalau ada perubahan cuaca," katanya.
Menurutnya, mesin CAS yang dioperasikan oleh PD Pasar Jaya ini bisa menampung komoditas cabai dan bawang hingga 60 ton per hari. Jumlah stok pangan ini bisa memenuhi setengah kebutuhan cabai dan bawang warga Jakarta. Kebutuhan cabai dan bawang di Jakarta mencapai 120 ton per hari.
"Kehadiran kami untuk memastikan stok pangan jelang Ramadhan aman dan terjamin. Posisi stok sekarang insyaallah aman dan tidak akan ada gejolak untuk puasa dan Lebaran," ucapnya.
Saat ini, ungkapnya, distribusi komoditas pangan di Jakarta dilakukan secara terbuka dan berkeadilan. Dalam menjaga ketahanan pangan di Ibu Kota ini, pihaknya melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan, seperti PD Pasar Jaya, Dharma Jaya dan PT Tjipinang Food Station. Sandi mengaku terus memonitor stok dan stabilitas harga pangan ini setiap detik.
"Kami minta semua oerwakilan telepon seluler aktif 24 jam. Jaringan komunikasi lancar, bisa tereksekusi. Kalau telat 1-2 jam bawang dari Brebes, cabai dari Magelang, maka harga bisa naik. Makanya, laporan mereka per detik. Real time. Sudah dibentuk cluster pangan di kantor wagub," tuturnya.
pin/P-5
Redaktur: M Husen Hamidy
Penulis: Peri Irawan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Siswa SMK Hanyut di Air Terjun Lahat, Tim SAR Lakukan Pencarian
- 2 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 3 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
- 4 Cuaca Hari Ini, Wilayah Indonesia Umumnya Diguyur Hujan
- 5 Jangan Hanya Ditunda, Tarif PPN 12 Persen Harus Dibatalkan