Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mereduksi Risiko Gempa

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Berbagai temuan dan analisis model kerusakan dari laboratorium alam dapat digunakan sebagai dasar perbaikan rekayasa struktur bangunan bila ada gempa, agar korban diminimalkan. Terbatasnya dana membuat program mitigasi selalu terhenti di tengah jalan. Bahkan program yang amat penting untuk daerah rawan sering terlupakan sampai timbul bencana lagi. Mitigasi juga mencakup aspek psikososial dalam menghadapi dan pascabencana alam.

Program reduksi bencana dunia dari UN-ISDR (United Nations-International Strategy for Disaster Reduction), telah memberi pesan untuk senantiasa "Learning from today's disasters for tomorrow's hazards" (Belajar dari bencana hari ini untuk menghadapi ancaman esok). Bagi daerah langganan gempa harus ekstrawaspada dan mencari solusi teknologi meminimalkan korban jiwa dan harta benda.

Ada bahan baku lokal melimpah yang murah. Beberapa desain dan rancang bangun terhadap bangunan hasil inovasi para teknolog lokal sudah berhasil diselesaikan dengan baik.

Sayang, banyak pihak kurang merespons dan memasyarakatkan hasil aplikasi teknologi tepat guna tadi. Salah satu solusi tersebut seismic bearing hasil rancang bangun para teknolog Balai Penelitian Teknologi Karet (BPTK) Bogor, Jawa Barat.

Teknologi bangunan dengan metode seismic bearing mampu meredam berbagai energi dan gaya akibat gempa menggunakan bantalan karet alam dipadu lempeng baja. Penggunaan bantalan karet alam teruji mampu melindungi bangunan terhadap goncangan memakai prinsip base isolation.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top