Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyusuri Jejak Peradaban Sungai Citarum dari Hulu ke Hilir sebagai Urat Nadi Kehidupan

Foto : ANTARA/Rubby Jovan

Kondisi saat ini Pelabuhan Cikaobandung yang sudah tidak aktif menjadi jalur perdagangan.

A   A   A   Pengaturan Font

"Jadi, aliran Sungai Citarum memang dimanfaatkan untuk mengambil bahan dasar dari pembangunan candi yaitu stuko melalui kapal-kapal pengangkut yang berjarak kurang lebih 50 kilometer dari kompleks percandian ini," kata Peneliti BRIN Agus kepada ANTARA.

Menelusuri jejak Percandian Batujaya adalah perjalanan menembus waktu, yang mengungkapkan bagaimana manusia dahulu hidup, berinteraksi, dan membangun peradaban di tepi sungai yang kini terus mengalir, menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan masa depan.

Pelestarian Cerita Citarum menjadi salah satu kegiatan untuk menyelamatkan warisan budaya, bagaimana ke depan generasi penerus dapat menjaga kelestarian sungai ini agar terus mengalirkan kehidupan dan menjadi jejak peradaban yang dapat tersimpan dengan baik.

"Pendekatan yang dilakukan oleh BPK IX bertujuan untuk memantik adanya suatu kegiatan yang dapat menggambarkan ekosistem budaya di Sungai Citarum, baik budaya masa lalu melalui cagar budaya, maupun budaya yang masih berlanjut lewat obyek pemajuan kebudayaan," kata Kepala BPK Wilayah IX Jabar Dwi Ratna.

Sungai Citarum bukan hanya tentang masa lalu, melainkan juga tentang masa depan yang berkelanjutan. Melalui upaya konservasi dan pengelolaan yang bijak, sungai ini dapat terus menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia. Ant


Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top