Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyusuri Jejak Peradaban Sungai Citarum dari Hulu ke Hilir sebagai Urat Nadi Kehidupan

Foto : ANTARA/Rubby Jovan

Kondisi saat ini Pelabuhan Cikaobandung yang sudah tidak aktif menjadi jalur perdagangan.

A   A   A   Pengaturan Font

Di balik panjangaliran Sungai Citarum, tersimpan kisah pelabuhan bersejarah bernama Cikaobandung. Pelabuhan ini, yang terletak di Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, ini pernah menjadi saksi bisu kejayaan perdagangan di Indonesia pada abad ke-18.

Pada masa itu, Pelabuhan Cikaobandung berperan penting sebagai jalur transit utama untuk bahan-bahan hasil bumi dari berbagai daerah di Jawa Barat, terutama Priangan Timur menuju Batavia.

Pada masa Hindia Belanda, Pelabuhan Cikaobandung menjadi salah satu pusat perdagangan utama yang memanfaatkan strategisnya posisi Sungai Citarum. Pelabuhan ini terletak di sepanjang aliran sungai, yang memungkinkan kapal-kapal dagang untuk berlabuh dan melakukan aktivitas bongkar muat.

Pelabuhan Cikaobandung memainkan peran penting dalam distribusi hasil bumi seperti kopi, teh, karet, dan rempah-rempah. Komoditas ini diangkut melalui Sungai Citarum menuju pelabuhan, kemudian diekspor ke berbagai penjuru dunia.

Di sekitar pelabuhan, dulu terdapat gudang-gudang besar untuk menyimpan hasil bumi yang ramai dikunjungi pedagang, dan permukiman penduduk sekitar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top