Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyongsong Tahun Politik 2018

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Kedua, ketika bangsa tengah dirundung beragam persoalan terutama maraknya kasus korupsi, persoalan lingkungan, kemiskinan ajakan untuk hidup sederhana harus menjadi contoh semua kalangan. Berpolitik boleh tetapi membiayai aktivitas politik dengan uang hasil korupsi, manipulasi, suap tidak sesuai dengan etika berpolitik yang cerdas. Kadang seperti ada "pembenar" korupsi boleh asalkan untuk membiayai partai politik yang memperjuangkan kepentingan umum. Bahkan lembaga negara yang terhormat saja dipergunakan membela orang yang korupsi.

Dalam etika bangsa solidaritas mestinya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Solidaritas bukan dipergunakan untuk membela mereka yang salah. Kecerobohan dalam berpolitik di negeri ini karena berbiaya tinggi dan sebagian diantaranya didanai dengan uang korupsi. Tahun politik tidak boleh identik dengan tahun bebas korupsi demi meraih kekuasaan. Korupsi tetap korupsi dan pelakunya harus dihukum sekalipun uangnya dimakan ramai-ramai satu partai.

Ketiga, semua orang bahu-membahu mencapai tujuan bersama dengan cara dan logika yang sehat. Persaingan secara politik harus dilakukan secara sehat dan bertanggung jawab. Hanya orang kurang waras yang mencari konflik dan menggunakan isu SARA untuk meraih kekuasaan. Jika pemimpin tampil dengan isu SARA dan memecah belah rakyat, pada akhirnya mereka sendiri kesulitan untuk mempersatukan.

Jegal menjegal dalam politik tidak lagi relevan sebab rakyat menghendaki para pemimpin lebih fokus mensejahterakan rakyat. Kalau untuk menjadi pemimpin saja sudah korupsi apalagi memainkan isu yang memecah belah persatuan akan jadi apa negeri ini. Pemimpin seperti itu tidak dewasa dalam berpolitik tidak layak untuk dipilih. Jegal menjegal politik akhirnya lebih sebagai ajang kepentingan elit untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan bukan untuk rakyat.

Pendek kata, tahun politik yang gaduh harus kita hindari. Nuansa balas dendam yang dihasilkan tahun politik tidak perlu terjadi. Suasana tahun politik yang penuh persaingan hanya merugikan segenap komponen bangsa. Tahun politik adalah ujian bagi bangsa ini agar seleksi kepemimpinan lima tahunan dilakukan dengan cara yang santun, berbudaya dan beradab! Selamat memasuki tahun politik 2018. Tuhan memberkati kita semua!.Penulis: Paulus Mujiran, peneliti politik The Dijckstra Syndicate Semarang.

Komentar

Komentar
()

Top