Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menuju "Green Economy" Pertanian

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Mereka pulang membawa komoditas berharga itu ke negara asal untuk dijual dengan harga tinggi. Cengkeh, bersama pala begitu berharga sebanding dengan emas karena digunakan sebagai bumbu-bumbu makanan.

Mereka juga untuk mengawetkan makanan atau bahan obat-obatan. Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda bertekad menemukan sendiri kepulauan yang menjadi sumber rempah-rempah pada masa lampau.

Sejarah telah membuktikan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa. Baik Portugis maupun Belanda mengincar Indonesia karena rempah- rempah yang tidak dimiliki negara lain. Itu baru salah satu kekayaan alam.

Belum lagi potensi hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan yang sampai sekarang masih dilakukan dengan cara-cara tradisional oleh rakyat. Pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian terus melambat.

Tiga tahun terakhir hanya tumbuh 3 persen, jauh di bawah angka nasional yang menembus 5 persen. Sektor pertanian semakin tua, seiring menuanya para petani. Tanpa regenerasi sektor pertanian akan tambah suram. Kontribusi pertanian semakin tergeser sektor industri dan kontruksi yang lebih menjanjikan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top