Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kebijakan Pemerintah

Menteri ESDM: EBT Berperan Besar Turunkan Emisi Sektor Energi

Foto : AFP/ MADE NAGI

Menteri ESDM Arifin Tasrif pada pertemuan Menteri Transisi Energi G20 di Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengingatkan kembali peran penting pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor energi. Hal ini sekaligus mewujudkannet zero emissionpada 2060 atau lebih cepat.

"Pada COP26 tahun 2021, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca, mencapainet zero emissionpada 2060 atau lebih cepat. Untuk itu, diperlukan upaya memitigasi perubahan iklim dengan menurunkan emisi karbon (dekarbonisasi) dengan tetap menjaga ketahanan energi nasional," kata Arifin pada acara "The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022" di Jakarta, Rabu, seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Kamis (15/9).

Aksi mitigasi yang berperan paling besar dalam menekan emisi gas rumah kaca di sektor energi adalah pengembangan EBT sebagai langkah transisi menuju energi yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan. Menteri Arifin mengungkapkan Indonesia memiliki potensi EBT yang melimpah sekitar 3.000 GW dengan potensi panas bumi 24 GW.

Seperti dikutip dari Antara, selama lima tahun terakhir, kapasitas pembangkit EBT terus meningkat, yang saat ini tercatat 12 GW dengan panas bumi menyumbang 2,2 GW.

"Potensi EBT akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mempercepat transisi energi. Pada 2060, kapasitas pembangkit EBT ditargetkan 700 GW yang berasal dari surya, hidro, bayu, bioenergi, laut, panas bumi, termasuk hidrogen dan nuklir," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top