Mensos Sebut Satu Data Tunggal Jadi Pedoman Pemberdayaan Disabilitas
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf saat menerima hadiah lukisan dari seorang penyandang disabilitas saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Foto: ANTARA/Asep FirmansyahJAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan program Satu Data Tunggal yang saat ini sedang digarap Badan Pusat Statistik (BPS) bakal menjadi pedoman dalam membuat program pemberdayaan penyandang disabilitas.
"Presiden memerintahkan Badan Pusat Statistik untuk memvalidasi seluruh data-data kementerian, lembaga, dan juga tentunya pemerintah daerah yang nantinya akan menjadi data tunggal, termasuk data penyandang disabilitas," ujar Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta, Minggu (1/12).
Gus Ipul menegaskan pentingnya pengelolaan data tunggal yang valid untuk memastikan program-program bantuan sosial, termasuk pemberdayaan penyandang disabilitas, lebih tepat sasaran dan efektif.
Menurut dia, perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto terhadap pentingnya data yang akurat menjadi landasan dalam pengambilan kebijakan di Kementerian Sosial.
"Ada perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto. Saya dan Pak Wamen selain tidak boleh korupsi di lingkungan Kemensos juga harus bekerja sesuai data," kata dia.
Dengan adanya data tunggal ini, Gus Ipul berharap program-program pemerintah dapat disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan.
Data tersebut akan menjadi pedoman dalam merancang intervensi yang lebih terarah, terutama dalam tiga aspek penting yakni akses kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan.
Selain itu, Gus Ipul juga menekankan bahwa Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mewajibkan instansi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merekrut sekurang-kurangnya 2 persen pegawai dari penyandang disabilitas, sementara untuk sektor swasta ditetapkan 1 persen.
"Kemensos juga akan membuat program yang mempertemukan dunia kerja dengan penyandang disabilitas," kata dia.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan aksesibilitas dan kesetaraan bagi penyandang disabilitas di seluruh sektor kehidupan.
- Baca Juga: Jalur kereta api amblas terdampak banjir
- Baca Juga: Indonesia dan Inggris Pererat Kerja Sama Hukum
Dengan data yang lebih valid dan terintegrasi, diharapkan penyandang disabilitas dapat semakin berdaya dan mandiri, serta dapat berkontribusi lebih maksimal bagi pembangunan nasional.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Kebakaran Hebat Hancurkan Hotel Resor Ski di Turki, 66 Tewas
- PLTS IKN 50 MW Mulai Beroperasi, PLN Nusantara Power Dukung Swasembada Energi
- Keluarnya AS dari WHO dan Paris Agreement, Ganggu Penanganan Kesehatan Global dan Upaya Atasi Perubahan Iklim
- Netflix Segera Tayangkan Serial Drakor ‘The Trauma Code'
- Tayang Perdana 29 Januari, Film Pengantin Iblis Siap Meraup Banyak Penonton