Senin, 17 Mar 2025, 17:15 WIB

Menlu Rubio: AS Serang Houthi sebagai Bentuk ‘Bantuan bagi Seluruh Dunia’

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio,

Foto: ANTARA/Anadolu

ANKARA - Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa "AS memberikan bantuan kepada seluruh dunia" dengan melakukan serangan udara di wilayah-wilayah yang menjadi basis Houthi di Yaman, menurut laporan pada Minggu (16/3).

Rubio menyatakan hal itu dalam rangka membela keputusan Presiden Donald Trump untuk menargetkan kelompok militan tersebut.

"Kami memberikan bantuan kepada seluruh dunia dengan menyingkirkan orang-orang ini dan kemampuan mereka untuk menyerang pengiriman global," kata Rubio saat tampil di program Face the Nation di CBS News.

"Itulah misinya, dan akan terus berlanjut hingga misi itu terlaksana," tambah Menlu AS.

Komentar Rubio muncul setelah pengumuman Trump pada Sabtu (15/3) di platform Truth Social miliknya bahwa dia telah memerintahkan serangan udara yang "tegas dan kuat" terhadap Houthi.

Trump menuduh Houthi telah melancarkan kampanye pembajakan, kekerasan, dan terorisme ang tiada henti terhadap kapal, pesawat, dan drone Amerika dan negara-negara lain.

"Sudah lebih dari setahun sejak kapal komersial berbendera AS berlayar dengan selamat melalui Terusan Suez, Laut Merah atau Teluk Aden," tulis dia..

Dia menambahkan bahwa empat bulan lalu, kapal perang Amerika terakhir yang melewati Laut Merah diserang oleh Houthi lebih dari selusin kali.

Trump mengatakan serangan ini telah merugikan AS dan ekonomi global miliaran dollar dan membahayakan nyawa yang tidak bersalah.

Dia memperingatkan Houthi, dengan menyatakan: "Waktu kalian sudah habis, dan serangan kalian harus dihentikan, mulai hari ini. Jika tidak, neraka akan menghujani kalian seperti yang belum pernah kalian lihat sebelumnya!"

Rubio menekankan bahwa serangan udara itu tidak dimaksudkan sebagai peringatan tetapi sebagai upaya langsung untuk menetralisir kemampuan Houthi.

"Ini bukan pesan. Ini adalah upaya untuk menolak kemampuan mereka untuk terus membatasi dan mengendalikan pengiriman," kata dia.

Menurut Rubio, kelompok yang didukung Iran itu telah "menyerang atau menyerang 174 kapal angkatan Laut AS" selama setahun terakhir, sambil juga melancarkan 145 serangan terhadap kapal pengiriman komersial.

"Jadi, pada dasarnya kami memiliki sekelompok perompak, ..., dengan persenjataan antikapal presisi terarah dan sistem tol yang ketat di salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia. Itu tidak berkelanjutan," kata Rubio.

Houthi memperingatkan Israel pada 7 Maret untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza dalam waktu empat hari atau menghadapi operasi maritim baru terhadap kapal-kapal yang terkait Israel.

AS melancarkan serangan udara di wilayah Houthi saat Trump memperingatkan konsekuensi berat jika kelompok yang didukung Iran itu melanjutkan serangannya terhadap pengiriman Laut Merah.

Houthi telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang melewati Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden dengan rudal dan pesawat nirawak sejak akhir 2023, mengganggu perdagangan global atas apa yang dikatakannya sebagai bentuk solidaritas dengan Jalur Gaza.

Kelompok itu menghentikan serangan ketika gencatan senjata Gaza dideklarasikan pada Januari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir semua bantuan ke Gaza pada 2 Maret. Ant/Anadolu/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: