Menkop UKM Sebut Pentingnya Konsolidasi dalam Mengelola Hasil Pertanian untuk Sejahterakan Petani
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (empat kanan), Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki (tengah), Bupati Indramayu Nina Agustina (tiga kiri), Ketua Umum AB2TI Dwi Andreas Santosa (lima kanan), dalam peresmian Rice Mill Plant (RMP) atau pabrik penggilingan padi di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024).
"Kita menerapkan korporatisasi. Kita harus bergabung dalam satu koperasi agar terbentuk skala ekonomi. Sendiri-sendiri itu nggak bisa," katanya menegaskan.
Adanya RMP oleh AB2TI ini diharapkan bisa mengkonsolidasikan hasil tani para petani kecil dengan memotong rantai pasok yang panjang, sehingga keuntungan akan kembali ke petani dan cita-cita untuk menyejahterakan petani dapat terwujud.
"Ekosistem ini yang kita ingin untuk kembangkan. Model bisnis sekaligus ekosistem bisnisnya. Hal ini pun bisa menjadi model korporatisasi, petani padi akan jadi bagian support pembiayaan, bagian ekosistem koperasi," ujarnya.
Tak hanya itu, Menkop UKM menegaskan, arah kebijakan pengembangan koperasi dan UKM salah satunya adalah modernisasi koperasi. Modernisasi dilakukan antara lain dengan pemanfaatan inovasi teknologi dan juga bisa masuk ke rantai pasok industri.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum AB2TI Dwi Andreas Santosa mengatakan, dalam mendukung kreativitas petani kecil dalam konservasi benih, pemuliaan, pengembangan, seleksi, tata niaga benih, dan pengembangan teknologi pertanian diharapkan bisa menjadi sumbangan penting bagi masa depan pembangunan pertanian dan kesejahteraan petani.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya