Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menkop UKM Sebut Pentingnya Konsolidasi dalam Mengelola Hasil Pertanian untuk Sejahterakan Petani

Foto : ANTARA/Harianto

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (empat kanan), Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki (tengah), Bupati Indramayu Nina Agustina (tiga kiri), Ketua Umum AB2TI Dwi Andreas Santosa (lima kanan), dalam peresmian Rice Mill Plant (RMP) atau pabrik penggilingan padi di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Maka selanjutnya, kata Menteri Teten, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) telah melakukan beberapa piloting terkait korporatisasi petani, dengan memberikan pembiayaan atau modal kepada petani-petani di bawah naungan koperasi yang terhubung dengan offtaker.

Salah satunya, model korporatisasi petani dengan pembiayaan pre-financing kepada 1.200 petani di Al-Itifaq Ciwidei, Bandung, Jabar yang memproduksi 8 ton sayur dan buah per hari untuk memasok kebutuhan di pasar ritel modern. Untuk itu LPDB-KUMKM perlu menyuntik pembiayaan Rp900 juta per ton kepada koperasi untuk membeli dari petani secara tunai 100 persen.

Dalam hal ini misalnya, AB2TI dibantu oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) agar bisa menghubungkan ke offtaker seperti Bulog maupun perusahaan lainnya, yang kemudian pembiayannya bisa dibantu melalui LPDB KUMKM atau perbankan.

"Bantuan pembiayaan diberikan supaya koperasi punya kemampuan membeli 100 persen petani lewat pre-financing," katanya.

Menteri Teten menegaskan, para petani dalam negeri tidak bisa lagi bertani sendiri-sendiri, melainkan harus kolektif.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top