Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kualitas SDM

Menko PMK: Angka "Stunting" di Bawah Standar WHO

Foto : ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari

Menko PMK Muhadjir Effendy dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) percepatan penurunan stunting di Jakarta, Rabu (4/9).

A   A   A   Pengaturan Font

“Hasil EPPGBM yang telah dilakukan secara serentak pada bulan Juni 2024 yang lalu untuk hitung yang kekurangan gizi dan gizi buruk, serta diduga stunting sekitar 18,7 persen."

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menyebut, angka stunting di Indonesia sudah di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal tersebut didapat berdasarkan hasil pengukuran serentak pada sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).

Dia menjelaskan, beerdasarkan EPPBGM, sebanyak 18,7 persen balita berpotensi stunting. Adapun standar WHO untuk stunting yaitu di bawah 20 persen. "Hasil EPPGBM yang telah dilakukan secara serentak pada bulan Juni 2024 yang lalu untuk hitung yang kekurangan gizi dan gizi buruk, serta diduga stunting sekitar 18,7 persen," kata Muhadjir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu (4/9).

Muhadjir menjelaskan, pada bulan Juni 2024, telah dilaksanakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting. Sebanyak 300.188 posyandu dilibatkan hingga berhasil meningkatkan jumlah balita yang diukur secara signifikan, dan balita yang diukur mencapai 16.381.852 jiwa.

"Data by name by address (berdasarkan nama dan alamat) dari hasil pengukuran dan intervensi serentak yang telah dilakukan merupakan data penting sebagai titik awal untuk memberikan intervensi gizi dalam upaya pencegahan stunting," jelasnya.

Dia berharap peran semua pemangku kepentingan ke depan dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting dapat lebih fokus ke sasaran yang betul-betul berpotensi stunting. Di sisi lain, peningkatan kapasitas kader posyandu dan tenaga kesehatan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top