Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 25 Nov 2024, 19:11 WIB

Menkes Siapkan Program Beasiswa untuk Penuhi Kebutuhan Dokter Onkologi

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.

Foto: Istimewa

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyatakan, pihaknya menyiapkan program beasiswa untuk memenuhi kebutuhan dokter onkologi. Menurutnya, Indonesia masih kekurangan dokter onkologi sehingga penanganan kanker terutama pada anak dan dewasa di Indonesia belum optimal.

“Karena kita mau mempercepat program fellowship, sehingga dokter spesialis penyakit dalam bisa melakukan kemoterapi,” ujar Menkes, dalam keterangannya, Senin (25/11).

Dia menjelaskan, pemerintah mengambil kebijakan untuk mengirim belajar para dokter ke luar negeri bukan tanpa alasan. Menurutnya, kapasitas pendidikan di dalam negeri masih terbatas untuk program fellowship.

Menkes menjelaskan, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Tiongkok, India, Jepang, dan Korea untuk mengirimkan 100 dokter setiap tahunnya. Seratus dokter ini akan mengikuti program fellowship dalam bidang seperti kardiologi intervensional.

"Durasi pelatihan berkisar antara 6 hingga 24 bulan," jelasnya.

Dia menjelaskan, kekurangan dokter ini menyebabkan distribusi alat kesehatan ke rumah sakit di daerah juga terhambat lantaran tidak ada dokter spesialis yang mengoperasikannya. Selain melalui beasiswa, upaya lain yang dilakukan Kemenkes adalah mengembalikan kolegium ke Kemenkes.

"Persoalan terbesar dalam penanganan kanker di Indonesia adalah dokternya, kita tidak punya dokter onkologi yang cukup,” katanya.

Menkes menekankan, untuk menyukseskan program beasiswa, peran kolegium sangat penting. Menurutnya, tanpa dukungan kolegium, program peningkatan jumlah dokter spesialis yang berkualitas untuk kemoterapi dan intervensi medis akan sulit diwujudkan.

“Bagi sebagian kelompok, upaya ini tidak populer, tapi kita harus ingat 234 ribu orang meninggal setiap tahunnya,” ucapnya.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.