Senin, 16 Des 2024, 17:35 WIB

Menkes Gencarkan Penemuan Kasus untuk Eliminasi TB 2030

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Foto: ANTARA/Kementerian Kesehatan

JAKARTA - Dalam pertemuan Dewan Stop TB Partnership ke-38 di Abuja, Nigeria, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyerukan pentingnya pendanaan vaksin serta menggencarkan penemuan kasus secara aktif guna mempercepat eliminasi tuberkulosis pada 2030.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (16/12), Menkes mengatakan bahwa inovasi dan langkah konkret diperlukan untuk menghentikan penyebaran TB.

Menkes yang menjabat sebagai Co-Chair TB Vaccines Accelerator Council bersama Menteri Kesehatan Brasil Nísia Trindade Lima, menyerukan dukungan investasi agar vaksin TB dapat tersedia untuk produksi massal pada tahun 2028.

“Ketersediaan vaksin TB, seperti halnya vaksin COVID-19, akan menjadi game changer untuk mengakhiri penyakit yang telah menjadi ancaman kesehatan selama berabad-abad,” kata dia.

Sebagai salah satu inisiator prioritas vaksin TB, Budi mendorong percepatan pengembangan kandidat vaksin yang dapat diimplementasikan secara global pada 2029.

Menurut dia, upaya ini selaras dengan mandat Dewan Stop TB Partnership untuk memperkuat suara masyarakat terdampak dan memastikan ketersediaan akses layanan kesehatan yang inklusif.

Dia juga menyoroti peran Indonesia sebagai salah satu lokasi uji klinis vaksin TB M72, hasil pengembangan GSK dan Gates Foundation.

Dalam pertemuan Dewan Stop TB Partnership ke-38 yang berlangsung pada 13-14 Desember, Budi menjadi pembicara utama yang membahas pentingnya pendanaan untuk pengendalian TB dan pengembangan vaksin sebagai langkah kolektif global menuju eliminasi TB pada tahun 2030.

Pertemuan Dewan Stop TB Partnership ke-38 juga membahas isu-isu penting, seperti pemberian nutrisi yang adekuat untuk kontak serumah pasien TB dan penghapusan stigma terhadap penyakit TB. Forum ini menegaskan kembali komitmen untuk mengakhiri TB sebagai bagian dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030.

Selain itu, para anggota membahas pentingnya pemberian nutrisi yang adekuat pada kontak serumah untuk mencegah insidensi TB. Forum juga menyepakati untuk mengakhiri stigma yang selama ini menjadi penghambat signifikan dalam mengakses pelayanan TB.

Adapun pertemuan ini memberikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia dalam penanganan TB. Upaya seperti peningkatan alokasi pendanaan domestik untuk TB dan target active case-finding sebanyak 1 juta kasus pada 2025 menjadi sorotan positif.

Laporan Global Fund untuk TB, AIDS, dan Malaria juga mencatat efektivitas Indonesia dalam memanfaatkan dana global untuk penanganan TB, yang dapat dibaca di https://www.theglobalfund.org/media/15231/oig_gf-oig-24-016_report_en.pdf.

Selain menghadiri pertemuan utama, Budi juga mengadakan diskusi bilateral dengan Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Filipina, dan Nigeria, serta berdialog dengan masyarakat sipil, Gates Foundation, Global Fund, dan USAID.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Kesehatan Nigeria, disepakati rencana untuk memberikan akses vaksin produksi Indonesia dan transfer teknologi manajemen distribusi vaksin oleh Bio Farma. Selain itu, rencana kunjungan otoritas Nigeria ke Indonesia untuk melihat fasilitas produksi vaksin akan difasilitasi pada triwulan pertama 2025. Ant/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: