Menjarah Kekayaan Kota Roma Tanpa Perlawanan
Perjanjian damai antara Romawi dan kaum Vandal mengalami kegagalan setelah kaum Vandal melanggarnya dan merebut kendali atas sebagian besar pasokan biji-bijian Roma.
P
ada 435 M, orang Romawi menandatangani perjanjian damai di mana mereka menyerahkan sebagian Afrika utara yang sekarang disebut Maroko dan Aljazair kepada kaum Vandal. Namun pada 439 M, kaum Vandal melanggar perjanjian itu dan merebut Kota Kartago sekarang Tunisia, sebelum maju ke Sisilia di Italia.
Pada puncaknya, kerajaan Vandal mencakup wilayah Afrika utara di sepanjang pantai Mediterania di Tunisia dan Aljazair modern, serta banyak pulau yang mencakup Sisilia, Sardinia, Korsika, Malta, Mallorca, dan Ibiza. Ini memberi mereka kendali atas sebagian besar pasokan biji-bijian Roma.
Raja Vandal, Genseric, telah menjadi sangat kuat dan berpengaruh pada tahun 455 M, dan putranya, Huneric, akan menikah dengan seorang putri Romawi bernama Eudocia. Ketika Valentinian III, yang pada saat itu telah mencapai usia dewasa, dibunuh pada tahun itu, Eudocia dikawinkan dengan pria lain. Menanggapi pelanggaran ini, Genserik yang marah memindahkan pasukannya ke Roma.
Bangsa Romawi tidak berdaya untuk menghentikannya. Menurut salah satu tradisi, orang Romawi bahkan tidak repot-repot mengirimkan pasukan tetapi malah mengirim Paus Leo I untuk berunding dengan Genseric. Apakah ini benar-benar terjadi tidak diketahui, tetapi kaum Vandal diizinkan memasuki Roma dan menjarahnya tanpa perlawanan, selama mereka tidak membunuh penduduk dan membakar kota.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya