Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suku Vandal

Menjarah Kekayaan Kota Roma Tanpa Perlawanan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Selama empat belas hari, para Vandal perlahan dan santai menjarah kekayaan kota. Semuanya diambil dari Istana Kekaisaran di Bukit Palatine, dan gereja-gereja dikosongkan dari harta yang terkumpul," tulis Jacobsen, seperti dikutip Live Science.

"Terlepas dari penghinaan besar atas penjarahan Roma, tampaknya Genseric menepati janjinya dan tidak menghancurkan bangunan. Selain itu, kami tidak mendengar adanya pembunuhan," tulis Jacobsen. Namun, dalam beberapa catatan kuno, Genserik menangkap orang Romawi dan membawa mereka kembali ke Afrika utara sebagai budak.

Setelah pemecatan itu, kaum Vandal kembali ke kerajaan mereka di Afrika utara. Namun, Afrika utara adalah sumber utama biji-bijian, dan orang Romawi beberapa kali mencoba mengambilnya kembali. Kaisar Avitus (memerintah 455 hingga 456 M) meluncurkan kampanye melawan kaum Vandal yang gagal.

"Sebagai tanggapan atas kampanye tersebut kaum Vandal memotong pasokan biji-bijian Italia yang memicu kerusuhan sipil di Roma," tulis Stephen Kershaw, yang memegang gelar doktor di bidang klasik, menulis dalam bukunya The Enemies of Rome: The Barbarian Rebellion Against the Roman Empire terbitan Pegasus Books (2020).

Penerus Avitus, Majoran (memerintah 457 hingga 461), meluncurkan kampanye melawan Vandal yang juga gagal, dan dia dipaksa untuk menandatangani perjanjian damai dengan mereka. Kaisar Procopius Anthemius (memerintah 467 hingga 472), dibantu oleh pasukan dari Kekaisaran Romawi Timur, meluncurkan kampanye lain untuk merebut kembali Afrika Utara yang mencakup armada 1.100 kapal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top