Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjaga Modal Pembangunan

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Konsep ini sejalan dengan ekonom lain seperti Paul Romer. Katanya, ide menjadi bagian penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ide yang digolongkan sebagai intangible knowledge diharapkan mampu menghasilkan sebuah penemuan (invention) baru berupa alat-alat produktif yang membantu manusia (negara) membangun. Hal ini akan melahirkan inovasi (innovation) pada proses percepatan pembangunan.

Berdasarkan Global Innovation Index 2018, untuk menciptakan inovasi dibutuhkan kombinasi infrastruktur, institusi, riset, ilmu pengetahuan dan ide untuk diimplementasi. Ini bisa mendorong perkembangan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan produktif yang disebut wirausaha (entrepreneurial performance).

Menurut Joseph Schumpeter, kemampuan wirausaha merupakan bentuk modal manusia (human capital). Namun perihal inovasi, Indonesia berada di peringkat 85 dari 126 negara. Iniberbeda dengan Singapura peringkat 5, Malaysia (35), dan Thailand (44). Untuk riset dan pengembangan, Indonesia hanya mengalokasikan 0,1 persen dari PDB. Ini lebih kecil dari Thailand (0,5 persen), Malaysia (1,3 persen), dan Singapura (2,2 persen). Sumber daya manusia Indonesia masih berada di peringkat 116 dari 189 negara. Kita kalah jauh dari Thailand (85), Malaysia (85), dan Singapura (9).

Indonesia terkenal dengan keberagaman sosial baik dari agama, budaya, dan adat istiadat. Modal pembangunan tipe ini dikenal sebagai modal sosial (social capital). Di sini, Presiden Jokowi menerangkan pentingnya persatuan serta saling menghargai dan menghormati segala perbedaan. Toleransi penting untuk meningkatkan kooperasi dan kekompakan masyarakat demi tujuan yang satu. Hal ini disebut sebagai kohesi sosial (social cohesion).

Slim (1995) mengutarakan salah satu kekuatan yang membantu proses pembangunan dengan menjaga keharmonisan masyarakat agar kohesi sosial tetap positif. Bangsa Indonesia patut bangga karena kaya akan penghormatan dan toleransi terhadap keberagaman. Ini terwujud dalam semboyan dan falsafah dasar kehidupan bangsa mulai dari Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top