![Menjaga Laut, Meredam Modernitas, Tantangan Bagi Suku Bajau, Suku yang Jadi Inspirasi James Cameron untuk FilmAvatar: The Way of Water](https://koran-jakarta.com/images/article/menjaga-laut-meredam-modernitas-tantangan-bagi-suku-bajau-suku-yang-jadi-inspirasi-james-cameron-untuk-film-avatar-the-way-of-water-230109141026.png)
Menjaga Laut, Meredam Modernitas, Tantangan Bagi Suku Bajau, Suku yang Jadi Inspirasi James Cameron untuk Film"Avatar: The Way of Water"
![Menjaga Laut, Meredam Modernitas, Tantangan Bagi Suku Bajau, Suku yang Jadi Inspirasi James Cameron untuk FilmAvatar: The Way of Water](https://koran-jakarta.com/images/article/menjaga-laut-meredam-modernitas-tantangan-bagi-suku-bajau-suku-yang-jadi-inspirasi-james-cameron-untuk-film-avatar-the-way-of-water-230109141026.png)
Perubahan Suku Bajau juga menjadi perhatian antropolog Universitas Hasanuddin, Makassar, Dr Tasrifin Tahara.
"Bajau sebenarnya sudah berbeda. Bajau dulu dan Bajau sekarang. Kalau dulu, kan identik dengan suku yang tinggal di atas perahu, dengan pemukiman di atas air yang menjorok di atas laut. Pada perkembangannya, Bajau itu sudah mengalami perubahan atau penetrasi, modernisasi," kata Tasrifin.
Ia berpendapat ada empat faktor yang mendukung perubahan itu. Pertama, kata Tasrifin, adalah faktor ekonomi. Suku Bajau yang totalitas hidupnya ada di atas laut dan memanfaatkan sumber daya laut, menarik minat pedagang komoditas terkait.
Faktor kedua adalah penetrasi politik. Suara warga Bajau mulai diperhitungkan, dan sebaliknya ada warga Bajau yang mampu menjadi aktor politik, bahkan menjadi anggota DPRD. Dalam catatan Tasrifin, setidaknya ini terjadi di Wakatobi, Muna Barat dan Banggai.
Faktor selanjutnya adalah pemukiman, di mana suku Bajau mulai mengurangi migrasi, karena mereka sudah memahami konsep menetap. Sedangkan faktor keempat adalah pendidikan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya